Golongan darah merupakan bagian dari gen yang diturunkan dari kedua orang tua (gabungan dari ayah dan ibu) dan terdapat di sel darah kita. Sistem penggolongan darah yang dipakai adalah sistem ABO. Berikut penjelasannya:
- Seseorang dengan golongan darah A, berarti memiliki antigen tipe A, dan tubuh akan membentuk suatu protein antibodi untuk ‘melawan’ antigen B
- Golongan darah B memiliki antigen B, dan kebalikannya, tubuh membentuk antibodi antigen A
- Untuk orang yang bergolongan darah AB, ia memiliki kedua antigen yaitu antigen A dan B, namun tidak memiliki antibodi apapun
- Orang dengan golongan darah O tidak memiliki antigen A maupun B, melainkan tubuh orang tersebut membentuk antibodi untuk melawan antigen A dan B.
APA SIH YANG DIMAKSUD DENGAN KETIDAK-COCOKAN DARAH IBU DAN BAYI DALAM KANDUNGAN ?
Ketidakcocokan ABO atau dikenal dengan istilah incompatibility ABO adalah ketidakcocokan golongan darah ibu dan janin yang paling sering terjadi dan merupakan penyebab paling umum penyakit hemolitik pada bayi baru lahir (HDN = hemolytic disease of newborn). Ketidakcocokan ABO lebih dari itu sering terlihat pada bayi baru lahir yang memiliki darah tipe A karena frekuensi golongan darah tipe A yang lebih banyak dibandingkan dengan tipe B di sebagian besar populasi masyarakat. Biasanya incompatibility ABO terjadi lebih umum pada orang-orang Afrika atau Etnis Amerika Latin. Ketidakcocokan ABO pada bayi baru lahir umumnya muncul dalam bentuk neonatal ikterus akibat anemia hemolitik (Coombs test positif) dan terjadi pada 0,5-1% bayi baru lahir, sangat jarang ya… boleh disebut dengan penyakit langka deh. Jadi nanti kalo bayinya lahir cowok dikasih nama INCOMPATIBILITO, panggilannya ITO sedangkan kalo lahirnya cewek diberi nama INCOMPATIBILINA, panggilannya INA. Incompatibility ABO berbeda dengan incompatibility rhesus. Kalo incomapatility rhesus kaitannya dengan antigen D pada permukaan sel darah merah dan menimbulkan sensitisasi rhesus. Incompatility ABO biasanya jauh lebih ringan karena dampak anemianya tidak seberat dari incompatibility rhesus. Kalo incompatibility ABO dampak yang paling sering dilihat adalah bayi baru lahir menjadi kuning karena pecahnya sel darah merah akibat ketidak-sesuaian antara golongan darah ibu dan janin dalam kandungan.
Beberapa teori telah dikemukakan oleh para ahli hematologi (dokter dengan keahlian di bidang darah manusia) untuk menjelaskan kenapa dampak hemolisis (penghancuran sel darah) janin dalam rahim yang disebabkan oleh incompatibility ABO tidak separah incompatibility rhesus. teori tersebut menyatakan bahwa di dalam darah janin masih ada sedikit antigen A dan antigen B yang tidak berkembang dengan baik dan antigen-antigen tersebut menimbulkan reaksi antibody dalam darah ibu hamil dan penyebaran antigen A dan B yang menyebar luas di jaringan lain menghasilkan lebih sedikit antibodi ibu hamil yang melintasi plasenta untuk berikatan dengan antigen sel darah merah pada janin. satu lagi alasan paling penting bahwa inkompatibilitas ABO tidak menyebabkan hydrops fetalis (bayi anemia dalam rahim dan kulitnya melembung) adalah pada ibu hamil Antibodi anti-A dan anti-B yang terbentuk secara alami adalah berupa IgM sehingga antibody ibu hamil tersebut tidak melewati plasenta. Inilah yang menjelaskan bahwa pada incompatibility ABO antibody darah ibu hamil tidak menghancurkan sel darah janin dalam rahim yang berkebalikan halnya dengan incompatibilty rhesus.
bingung gak ? wes gini aja gampangnya… pada ketidakcocokan darah golongan ABO antara ibu hamil dan janin dalam kandungan maka janinnya gak masalah… nanti masalahnya pas waktu lahir yaitu kuning. Dah paham kan ??? gampang to ???
Sebetulnya ibu hamil yang bergolongan darah O tetap saja memiliki antibody berupa Ig G (tidak hanya Ig M) terhadap janin yang memiliki golongan darah A atau B, tetapi prosentase diseluruh dunia sangat kecil yaitu <1% ibu hamil. Kalo IgG banyak maka Ig G ini bisa melewati placenta dan akhirnya menghancurkan sel darah janin yang berakibat janin terkena kondisi yang disebut dengan hydrops fetalis (janinnya anemia dan kulitnya melembung). Dan hydrops fetalis biasanya terjadi pada janin yang golongan A dan ibunya golongan O. Bisa juga ketidak-cocokan golongan darah ABO ini menimbulkan dampak yang tidak disebabkan oleh janin tetapi hal ini sangat jarang terjadi yaitu bila ada paparan terhadap kuman E.coli pada ibu hamil yang tentunya tanpa gejala apapun dan kuman tersebut merangsang timbulnya antibody IgG terhadap antigen A dan antigen B sehingga bisa bikin masalah ke janin dalam kandungan yaitu hydrops fetalis non imun artinya sumber terciptanya antibody ibu hamil bukan disebabkan oleh janin tetapi disebabkan oleh kuman E.coli.
Berbeda dengan Rh inkompatibilitas, dimana pada ibu hamil yang memiliki golongan darah rhesus negatif maka pada kehamilan berikutnya dampak yang diterima oleh janin bakalan lebih parah lagi. seringkali hal ini ditemukan pada ibu-ibu hamil berkebangsaan asing yang menikah dengan lelaki indonesia maka biasanya bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat maka kesempatan punya anak cuman 1 yaitu saat hamil ke 1 saja, sebab pada hamil kedua mesti keguguran melulu. Kok bisa ? ya bisa donk… ibu hamil bule kebanyakan bergolongan darah rhesus negatif, sedang pria indonesia meliki golongan darah rhesus positif. bila hamil dan janinnya ikut golongan darah ibu maka aman-aman saja tetapi kalo janinnya ikut golongan darah ayahnya maka hampir pasti keguguran melulu. Pola inkompatibilitas rhesus menunjukkan pola yang konsisten, berbeda dengan inkompatibiilitas ABO yang cenderung inkonsisten. Maksudnya adalah bila pada kehamilan pertama bayinya kuning akibat incompatibilitas ABO maka pada kehamilan berikutnya belum tentu mengalami hal yang sama walopun golongan darah anaknya berbeda dgn ibunya.
Karena kelangkaan hemolisis intrauterin yang parah karena ketidakcocokan ABO, penilaian untuk anemia janin intrauterin (dalam rahim) tidak dianjurkan berdasarkan pada ibu yang memiliki darah tipe O. Pemeriksaan laboratorium dengan melakukan pengukuran antibodi IgG anti-A dan anti-B dapat dianggap sebagai bagian dari evaluasi tanda-tanda anemia janin yang asal-muasalnya tidak dapat dijelaskan misalnya adanya asites atau hidrops fetalis pada ibu hamil yang bergolongan darah tipe O. Biasanya dokter anak akan meminta untuk mengambil sampel darah tali pusat saat bayi baru lahir untuk mengetahui golongan darah bayi dan sekaligus untuk tes antibodi bila ibu hamil adalah tipe O dan anak sebelumnya memiliki penyakit hemolitik pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh karena ketidakcocokan ABO.
APAKAH GOLONGAN DARAH O DAN AB TIDAK BOLEH MENIKAH ?
Golongan darah pasangan suami isteri akan menentukan golongan darah anak. Namun perlu diingat bahwa golongan darah anak tidak selalu sama persis dengan ayah atau ibu. Ada beberapa perpaduan golongan darah yang menghasilkan jenis berbeda.
Berikut ini golongan darah yang kemungkinan dimiliki oleh janin dalam kandungan:
- Golongan darah O dan O. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah O.
- Golongan darah O dan A. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah O atau A.
- Golongan darah O dan B. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah O atau B.
- Golongan darah A dan A. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah O atau A.
- Golongan darah A dan B. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah O, A, B, atau AB.
- Golongan darah B dan B. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah O atau B.
- Golongan darah AB dan O. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah A atau B.
- Golongan darah AB dan A. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah A, B, atau AB.
- Golongan darah AB dan B. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah A, B, atau AB.
- Golongan darah AB dan AB. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah A, B, atau AB.
Untuk pasangan suami istri, sistem penggolongan darah ini dapat dilihat untuk menentukan kemungkinan golongan darah anak. Orang dengan golongan darah O dan AB jika menikah dan memiliki anak, maka kemungkinan anaknya bergolongan darah A ataupun B. Hal ini tidak akan menjadi masalah bila sang ibu yang bergolongan darah AB (perlu diingat selama kehamilan darah ibu dan janin bercampur melalui plasenta). Hal ini disebabkan karena golongan darah AB seperti yang dijelaskan diatas tidak memiliki antibodi apapun, sehingga ‘darah ibu tidak akan melawan darah sang anak’. Namun, terdapat suatu kondisi pada bayi akibat ketidakcocokan golongan darah ibu dan bayi. Kondisi ini terjadi pada saat golongan darah ibu O dan memiliki anak dengan golongan darah A ataupun B.Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Ibu dengan golongan darah O, memiliki antibodi yang melawan antigen A dan B (antibodi ini akan melawan darah sang anak yang memiliki antigen/golongan darah A ataupun B). Karena sel darah merah anak diserang oleh antibodi ibu, maka menyebabkan pecahnya sel darah merah sang anak, dan menyebabkan anak menjadi kuning. Namun, anda tidak perlu khawatir, biasanya kondisi anak dapat kembali normal beberapa minggu setelah kelahiran (karena antibodi dari darah ibu akan ‘habis’ dan sudah terdapat terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi kuning pada bayi baru lahir).
saya rasa sudah cukup jelas ya… dan saya udah capek nih… mau bobok lagi…
sumber bacaan:
- https://www.exxcellence.org/media/103007/management_of_pregnancy_with_abo_posted.pdf
- WebMD. A to Z guides. Blood Transfusion – blood type.
- American Red Cross. Blood types.
- Mesa R., Mayo Clinic (2016). Universal blood donor type: is there such a thing?
- The Royal Children’s Hospital Melbourne. Blood Groups and compatibilities.
- Ratini M., WebMD (2016). Blood Types: What to Know.
- https://www.alodokter.com/komunitas/topic/apakah-golongan-darah-o-dan-ab-tidak-boleh-menikah