Keputihan pada ibu hamil dikatakan normal/fisiologis jika cairan yang keluar bertekstur encer, berwarna bening atau putih gatal. Cairan ini meningkat biasanya dengan bertambahnya usia kehamilan. Kondisi ini akan hilang dengan sendirinya begitu si kecil lahir. Jadi, ibu ibu kiutt hello kitty tidak perlu khawatir ya…
Namun kepurihan dikatakan tidak normal bila cairan keputihan berubah warna menjadi kuning kehijauan, putih bergumpal, berbau dan menimbulkan rasa gatal. Penyebab keputihan yang terbanyak adalah dari infeksi jamur (kandidiasis) 52.8%, sisanya adalah infeksi vaginosis 39%, trikomoniasis, 3.7% dan gonorroe 1.2%.
Cara mengatasi keputihan :
- Selalu menjaga kebersihan daerah kemaluan dengan baik
- Bersihkan dan keringkan selalu kemaluan setiap habis buang air kecil dan besar
- Arah basuh dilakukan dari arah depan ke belakang. Sebab hal ini efektif untuk menanggulangi infeksi dari mikroorganisme yang berasal dari dubur
- Bila celana basah dan lembap (karena Wanita hamil menjadi sering buang air kecil) maka gantilah dengan celana yang bersih dan kering.
- Pakailah celana dalam yang terbuat dari katun sehingga mudah menyerap keringat
- Tidak disarankan menggunakan pembersih vagina yang bersifat antiseptic, bersihkan vagina dengan air mengalir yang bersih tanpa perlu memasukan cairan pembersih vagina ke vagina
- Bila menemukan keputihan yang berbau, berwarna, dan gatal serat putih menggumpal, konsultasikan segera ke dokter terdekat atau dokter spesialis kandungan sehingga dokter dapat menilai adanya kemungkinan infeksi dan dapat ditangani sedini mumgkin
- Khusus untuk keputihan akibat infeksi, maka pasangan seksual penderita pun harus diperiksa dan diobati, hal ini agar tidak terjadi fenomena pingpong yaitu penularan timbal balik suami istri. Dan diharapkan selama keputihan berlangsung untuk tidak melakukan hubungan intim sementara waktu.
Bahaya keputihan abnormal akibat infeksi selama kehamilan:
- Infeksi chlamydia dapat menyebabkan terjadinya keguguran, pecah selaput ketuban dini/sebelum waktunya (persalinan pre-matur). Infeksi ini bisa berakhir pada kematian pada ibu dan anak bila tidak ditangani dengan benar dan segera.
- Infeksi virus herpes simplex dapat menyebabkan radang pada otak bayi (ensepalitis)
- Infeksi jamur candida dapat meningkatkan resiko terjadinya ayan (epilepsi) infeksi virus HPV dapat menyebabkan terjadinya papiloma laring pada bayi yang menyebabkan gangguan pencernaan bayi hingga kematian.
- Infeksi bakteri neisserea gonorrhoeae dapat menyebabkan infeksi pada mata bayi hingga terjadi kebutaan.