
Kehamilan dikatakan postterm atau lewat bulan bila umur kehamilan sudah mencapai 42 minggu atau lewat 2 minggu dari tanggal taksiran persalinan (40 minggu) tetapi sang ibu hamil belum juga melahirkan sang buah hati. Kehamilan dikatakan normal bila tidak melebihi 40 minggu. Tetapi memang harus dimaklumi bahwa wanita hamil itu unik yaitu sebanyak 5% wanita hamil ternyata melampaui usia kehamilan 40 minggu baru melahirkan bayinya.
Bila ibu hamil mengalami kehamilan melebihi 40 minggu maka kemungkinan ibu hamil salah menentukan tanggal haid terakhirnya (hari pertama haid terakhir). Tetapi di era modern saat ini dimana perkembangan USG sudah sangat maju dari yang abal-abal sampe yang beneran maka kejadian kehamilan lewat bulan sudah jarang ditemui walopun masih banyak khusus untuk negara Indonesia tercinta ini. Karena apa ? kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan atau rumah sakit masih rendah, belum lagi terhalang oleh sistem kesehatan negara kita, misalnya BPJS yang kalo kehamilannya gak bermasalah maka ibu hamil gak boleh periksa di rumah sakit. Padahal deteksi dini itu jauh lebih penting daripada terlambat.
Apa sih penyebabnya kok bisa hamil lewat bulan ? sebetulnya belum ada yang tau secara pasti penyebabnya karena keterbatasan ilmu manusia, tetapi para ahli mengumpulkan data-data bahwa mereka yang beresiko mengalami kehamilan lewat waktu antara lain:
- Kehamilan yang lalu juga lewat waktu
- Riwayat haidnya gak teratur
- Kehamilan pertama
- Ibu hamil obesitas (gendut bingiiiiitttsss)
- Riwayat keluarganya ada yang hamil lewat waktu
Apa sih resikonya kalo hamilnya lewat waktu ? bila ibu hamil mengalami kehamilan yang lewat dari waktunya maka dapat menyebabkan bayinya makin besar, bayinya stress, gawat janin, gangguan nafas berat, ketelan ketuban jahat, ketubannya sedikit bahkan bisa sampe kering, bayi mati mendadak dalam rahim (perbandingannya 1:1000. Tetapi kita tidak pernah tahu apakah kita masuk golongan yang selamat 999 atau golongan yang mati 1), aliran darah ke bayi menurun, dan untuk jangka panjang kemungkinan mengalami gangguan tumbuh kembang, Â gangguan kecerdasan/ pola makan/ pola tidur.
Lalu apa yang harus dikerjakan oleh ibu hamil ? dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan rekaman jantung bayi untuk menilai kesejahteraan janin dalam rahim, melalukan pemeriksaan USG untuk melihat kondisi janin dan termasuk cairan ketuban. Bila ternyata dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil yang tidak memuaskan maka dokter kandungan akan menganjurkan untuk melahirkan bayinya, bisa dengan jalan induksi persalinan/ rangsangan persalinan atau operasi sesar, semua tergantung hasi pemeriksaan.
Bagaimana bila ibu hamil menolak untuk induksi dan juga menolak operasi sesar ? ya boleh-boleh saja karena itu adalah hak pasien. Pemeriksaan kedokteran itu juga bersifat probabilitas/ kemungkinan dan tidak ada manusia yang bisa menjamin 100% kondisi janin sehat dalam rahim ibu. Jadi ibu hamil boleh berpikir ulang dan mempertimbangkan ulang advis dokter karena ibu hamil tentu tahu apa yang terbaik bagi kehamilannya. Saat ini dunia kedokteran sudah makin maju dengan berbagai alat pendeteksi dini adanya masalah pada janin dalam rahim tetapi mesti pula diingat bahwa itu tidak bisa 100% tepat karena dokter bukan Tuhan dan deteksinya pun pakai alat buatan manusia. Saat ini untuk induksi persalinan pun masih banyak perbedaan pendapat dikalangan para ahlikedokteran di dunia yaitu:
- Kelompok pertama berpendapat bahwa ibu hamil yang belum ada mules dan belum ada pembukaan maka langsung di operasi sesar karena percuma di induksi karena kebanyakan gagalnya sehingga hanya buang-buang waktu.
- Sedangkan kelompok yang lain berpendapat bahwa pokoknya semua kalo lewat waktu ya mesti diinduksi walopun belum ada mules atau belum ada pembukaan. Kalo gagal baru di operasi sesar. Kalo saya ikut kelompok yang kedua karena masih perlu ikhtiar donk untuk melahirkan normal, kalo gagal atau hasil pemeriksaan janin mulai meragukan barulah kita operasi sesar.
Slm pertemanan dok. Kehamln sy yg prtma sampe 40 mnggu dok. Proses kelahirnnya itupun lwt proses induksi. Wktu ketubannya pech, kata doktrnya wrna ketubnnya ijo. Slma 1 mnggu si bayi hrs minum anti biotik. Dlm proses tumbuh kembngnya ada sdkt mslh. Dia kurang bs merespon rangsangan yg di berikan sekitar. Skrg sudh usia 7,5 thn. Kondisinya memang sdkt brbeda dgn anak ke2 sy. . Kehamiln kedua hanya sampe 36mnggu. Apa karna lbh lama di dlm perut sehingga anak sy sdkt berbeda dgn adiknya. Pdhl sewktu hamil ank pertma, gizi sy bs di blng cukup. Sedangkan wktu hamil anak kedua mlh sebaliknya. Menurut dokter faktor apa yg membuat ank sy jd sprti itu. Kehamilan melebihi bulankah, kelebihan gizikah ato krna meminum air ketuban? Trima kasih
seperti sy dulu dok, hamil anak pertama,,hpl bidan tgl 3 juli tp hpl dokter kandungan pas usg tgl 28juni,smpe tgl 3 juli belum mules jg,, akhirnya d rujuk k rmh sakit tgl 5 juli dan d induksi. tp induksi nya gagal. akhir nya oprasi sc tgl 6juli.. saat itu posisi bayi dalam kandungan blm turun.. masih jauh dr jalan lahir.. kira2 itu penyebab nya jg apa karena pinggul sempit dok?