TULISAN 27. TIDUR SIANG PASCA MELAHIRKAN

Pasien:

Dokter cucuk kiuttt hello kitty… saya lelah dok… saya diawasin oleh neneknya sang bayi… saya gak boleh tidur siang… padahal bayi saya kalo siang tidur lelap, dan kalo malam bangun ngajakin main-main.

Dokter cucuk:

looo… ya tidur saja… emangnya napa sih kok gak boleh ?

Pasien:

ntar darah putih saya naik ke kepala dan ke mata sehingga saya ntar sakit katarak.

Dokter cucuk:

ibu gak takut sama mertua ?” galak gak bu ?

Pasien:

ya takutlah dok… tapi tadi saya udah sempat bobok bentar di ruang tunggu… nungguin dokter lama banget… tapi saya bisa mengerti kok dok… kan dokter bilang bahwa selalu mengutamakan ibu yang melahirkan terlebih dahulu… (so sweeeeeetttt bangetssss sihhh)

Dokter cucuk:

iya… mohon maaf… tadi saya ada 2 ibu melahirkan dan 1 ibu keguguran yang juga sedang perdarahan banyak sehingga mesti saya tolongin dulu. Tapi ibu beruntung kan ? kan sudah sempat bobok barusan sambil nungguin dokter balik ke poli lagi.

Pasien:

iya sih dok… lega rasanya… tapi masih kurang lama boboknya.

 

Di sebagian kalangan masyarakat Indonesia berkembang larangan bagi ibu yang baru saja melahirkan untuk tidur siang. Tidur siang pada wanita nifas diyakini dapat menyebabkan darah putih akan naik ke mata sehingga menyebabkan penyakit mata minus, katarak, wajah sayu, dan wajah pun terlihat tua tidak menarik lagi.

Tidur siang sangat dianjurkan pada ibu yang baru saja melahirkan karena ibu harus cukup istirahat demi pemulihan stamina dan menunjang kesehatan diri sendiri dan bayi. Tidur siang dapat mengembalikan energi yang terkuras, baik karena proses persalinan atau aktivitas malam untuk menyusui dan mengganti popok bayi karena sudah menjadi rahasia umum bahwa suami lebih suka untuk bobok lelap daripada ngebantuin isterinya bangun mengasuh bayi ditengah malam.

Terdapat pula beberapa manfaat lain dari tidur siang bagi ibu nifas, antara lain:

  1. Memberikan kesempatan bagi tubuh untuk meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi sel tubuh yang baru.
  2. Ketika beristirahat tidur siang, metabolisme tubuh membuat nutrisi dan oksigen yang berguna sebagai sumber energi berganti fungsi sementara waktu untuk menyembuhkan kondisi ibu pasca melahirkan.
  3. Meningkatkan sistem imunitas tubuh sehingga dapat lebih kebal dari serangan penyakit.
  4. Mengistirahatkan tubuh dari kelelahan fisik dan mental.
  5. Mencegah timbulnya depresi atau postpartum blues (stress dan tidak mampu merawat bayi).
  6. Pasca melahirkan ibu akan bertanggung jawab untuk merawat bayinya 24 jam dimana hal tersebut tentunya membutuhkan tenaga lebih. Mengasuh bayi akan memakan banyak tenaga sehingga istirahat sangatlah penting untuk mengembalikan tenaga dan mencegah penurunan kualitas air susu (ASI) yang diberikan oleh ibu untuk sang bayi.

Tapi… kalo tidur ya jangan sampe seperti kebo… tidurnya lama alias malas-malasan. Hal ini disebabkan karena tidur yang terus-menerus dapat menyebabkan proses pemulihan kesehatan ibu nifas menjadi lebih lambat. Belum lagi resiko tersumbatnya pembuluh darah atau dikenal dengan istilah trombo-emboli. Bila ibu beranjak bangun atau berdiri mendadak, sumbatan tersebut dapat lepas dari perlekatannya di dinding pembuluh darah. Kondisi ini dapat berakibat fatal. Bila sumbatan tersebut masuk ke dalam pembuluh darah lalu ikut aliran darah ke jantung, otak, dan organ-organ penting lain maka akan memunculkan stroke.

Terdapat suatu gejala pada ibu pasca melahirkan yang mengalami depresi pasca melahirkan dikenal dengan sindrom baby blues (postpartum blues) yaitu sebuah keadaan dimana sang ibu justru merasa sedih, khawatir dan tidak bahagia setelah melahirkan. Nah… Gangguan tidur atau larangan tidur pada wanita nifas jika berlangsung terus-menerus maka ibu akan kemungkinan terkena depresi postpartum (postpartum blues). Tidak hanya itu, gangguan tidur pada wanita nifas akan menyebabkan penurunan produksi ASI dan kurangnya kualitas ASI.

Menurut Asosiasi Dokter Psikiatri Amerika Serikat (persatuan dokter ahli jiwa), depresi postpartum dapat terjadi beberapa minggu setelah melahirkan atau bahkan sebelumnya (ketika hamil). Gejala dari terjadinya depresi postpartum adalah sebagai berikut:

  1. rasa sedih dan hampa yang berlebihan.
  2. menangis sepanjang hari.
  3. tidak tertarik untuk beraktivitas.
  4. kehilangan nafsu makan.
  5. nampak lelah lesu karena kurang istirahat.
  6. tidak bisa konsentrasi.
  7. merasa tidak berguna.

 

Apa saja penyebab postpartum blues/ depresi pasca melahirkan ? Depresi postpartum disebabkan karena faktor lingkungan, emosi, keturunan dan juga faktor hormonal. Depresi postpartum juga dapat terjadi karena mengalami depresi atau rasa cemas yang berlebihan ketika selama hamil. Rasa lelah setelah melahirkan dan kurang tidur dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya depresi postpartum.

Salah satu upaya untuk mengatasi depresi postpartum dapat dilakukan dengan cara tidur siang dan istirahat yang cukup setelah melahirkan. Tidur membantu mengurangi rasa lelah dan juga mengembalikan segala mood yang sudah hilang. Seperti pada umumnya sesudah menangis lalu tertidur maka akan menjadi lega. Setelah tidur siang dan istirahat yang cukup maka ibu pasca melahirkan akan lebih merasa tenang sehingga terhindar dari depresi postpartum.

 

Sumber bacaan:

  1. http://www.postpartum.progress.com/dealing-postpartum-sleep-deprivation
  2. https://bolehkah.com/1455/bolehkah-tidur-siang-setelah-melahirkan.html
  3. Dørheim SK; Bondevik GT; Eberhard-Gran M; Bjorvatn B. Sleep and depression in postpartum women: a population-based study. SLEEP 2009;32(7):847-855.