Jenis tumor rahim pada saat hamil biasanya bukan kategori kanker, tetapi walopun demikian tetap saja masih dapat menyebabkan masalah pada wanita hamil. Menurut pembahasan para ahli yang terdapat dalam majalah kedokteran internasional bahwa tumor jinak pada wanita hamil, yang biasa disebut fibroid/ myoma/ myom/ miom, meningkatkan risiko untuk terjadinya beberapa hal berikut yaitu:
- perdarahan selama tiga bulan pertama umur kehamilan kehamilan (trimester 1)
- pemisahan plasenta atau dikenal dengan istilah placenta abruptio atau solusio placenta. Disini kondisi placenta lepas dari tempat nempelnya dan menyebabkan kematian janin serta dapat membahayakan nyawa wanita hamil.
- persalinan sungsang/ janin salah posisi.
- resiko meningkatnya kemungkinan untuk operasi sesar.
Bayi yang lahir dari wanita hamil yang memiliki fibroid/ myoma lebih cenderung mengalami berberapa hal berikut di bawah ini yaitu:
- memiliki skor Apgar lima menit yang rendah. Skor apgar adalah skor untuk menilai kondisi kesehatan bayi baru lahir mrocot sehingga dalam 5 menit pertama langsung diketahui apakah bayinya sehat atau tidak.
- berat lahir rendah.
- kelainan bentuk tubuh karena posisi dalam rahim mesti dalam pose yang aneh-aneh akibat dari bentuk ruangan rahim yang berubah tidak normal akibat ada tumor.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh dokter Gloria Coronado dari Puat Penelitian Kanker Fred Hutchinson di Seattle Amerika Serikat bahwa wanita hamil yang memiliki tumor myoma pada saat hamil maka akan menderita komplikasi tertentu selama kehamilan, persalinan, dan kelahiran. Dokter Gloria Coronado dan para dokter dalam pusat penelotian kanker tersebut telah meneliti pada lebih dari 2000 wanita hamil yang memiliki tumor myoma di Washington antara tahun 1987 s/d 1993.
Ada juga pernyataan yang dilontarkan oleh Sandra Brooks MD, dokter ahli kanker dari Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, Baltimore, Amerika Serikat yaitu tumor myoma/ fibroid merupakan tumor yang sudah umum terdapat pada wanita utamanya yang telah berusia 35 tahun ke atas. Bahkan tedapat 50% wanita usia 35 thn ke atas akan memiliki tumor myoma fibroid. Pada wanita yang sengaja menunda kehamilan sampai pada usia di atas 35 tahun maka bila terbukti memiliki tumor fibroid/ myoma akan memiliki dampak yang lebih berat baik pada saat hamil dan bersalin.
Jika seorang wanita hamil diberitahu oleh dokter kandungannya bahwa dia menderita fibroid/ Myoma, maka wanita hamil tersebut perlu diperiksa secara teratur dengan pemeriksaan dalam atau USG atau keduanya untuk melihat apakah fibroidnya semakin membesar. Fibroid tidak selalu menghasilkan masalah dalam kehamilan, tetapi tergantung pada ukuran dan lokasi fibroid/ myoma nya. Tapi jangan putus asa jika fibroid menyebabkan masalah sebab fibroid dapat ditangani oleh dokter kandungan sesuai dengan masalahnya.