Tip praktis ini bisa dilakukan ibu ketika tengah hamil tua hingga menjalani kelahiran. Persiapan yang dilakukan secara matang, akan memperteguh mental sehingga ibu akan merasa tetap tenang.
Dengan berbekal ketenangan, proses kelahiran akan semakin lancar. Berikut adalah tip praktis-nya:
I. Tetap bersandar pada pertolongan Allah Swt.
Kelahiran adalah suatu kon-sekuensi logis dari berakhirnya proses ke-hamilan. Kejadian ini umumnya sangat men-cemaskan ibu hamil. Dan, proses ini pun sangat
Misteri: ada sebagian ibu yang dipermuda, proses kelahiran anaknya, dan ada sebagin Yang lain menjalani kelahiran dengan car. yang teramat sulit. Oleh karena itu, tetaplai bersandar pada pertolongan All Swt Rasulullah saw. bersabda: “La haula wa I gumwata illa billah” (Tiada daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan Allah) adalan bat dari sembilan puluh sembilan penyakit, yang paling ringan adalah rasa gundah. ‘ Ibu bisa menialankan shalat wajib dan sunah yang terbukti dapat menekan rasa cemas; dan juga memperbanyak zikir sehingga hati selalu ingat kepada-NYA. Dengan selalu mendekatkan diri dan bersandar pada-Allah Swt., hati akan merasa tenang. Ketenangan ini membuat otot-otot rileks sehingga mempermudah proses kelahiran.
2. Latihan khusus.
Latihan ini untuk mem-persiapkan farji untuk mengemban tugasnya. yaitu mengeluarkan bayi dari kandungan. Janin dilatih supaya cepat berada di posisi terbaiknya untuk siap lahir (kepala di bawan dan masuk ke panggui), serta supaya jalan lahir. lebih elastis sehingga menghindari episiotomi (penguntingan dari dokter).
Ketika perut sudah semakin buncit, rasanya malas naik turun tangga. Padahal, asal dilakukan dengan hati-hati, naik turun tangga besar manfaatnya untuk membantu janin turun ke jalan lahirnya.
- Siapakan Bayi “meluncur “
Posisi bayi siap meluncur kepalanya dibawah mebuat proses bersalin lebih mudah. Sejak kehamilan minggu ke -34, lakukan latihan ini: berlutut di lantai, membungkuk dengan bertumpu pada bola fitness atau kursi, sekingga posisi lutut lebih rendah dari bokong dan membantu bayi turun.
Adalah suatu prosedur dengan memberikan syaratan pada farji ketika seorang ibu akan melahirkan bayinya untuk mempermudah pengeluaran bayi tanpa sobekan yang tak beraturan. Hal inilah yang banyak dicemaskan ibu hamil menjelang persalinya. Sebenernya hal ini bisa terkurangi resikonya dengan cara melatih elastisitas perineum sehingga tidak perlu disayat oleh tenaga medis yang membatu ibu ketika melahirkan bayinya. Ibu bisa memijat dengan perineum (Antara farji dengan anus) dengan cara:
- Berilan pelumas pada jari.
- Letakkan ibu jari pada vagina.
- Tekan dengan lembut dan kuat perineum kea rah rectum (anus) dank e arah samping.
- Lakukan hal ini dengan baik dan teratur.
3. Ketika hari yang telah dinantikan datang, ibu akan merasakan kontraksi.
Jangan merasakan panik. Kontraksi yang me-rupakan tanda pembukaan jalan lahir biasa-nya memakan waktu berjam-jam. Tetaplah melakukan aktivitas seperti biasanya. Jika ibu tergesa-gesa mendatangi rumah sakit, biasanya pihak rumah sakit menyuruh pasien pulang hingga kontraksi datang lebih cepat, misalnya 15 menit atau 10 menit sekali Ketika kontraksi telah datang 15 menit sekali. barulah berangkat ke rumah sakit/klinik ber-salin.
4. Ketika menunggu datangnya kontraksi semakin dekat, bersikaplah rileks.
Ibu bisa berjalan-jalan di ruang keluarga/ruang tamu, sambil mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawa ke rumah sakit. Saat ini juga bisa dimanfaatkan untuk menghubungi orang dekat untuk memohon doa karena ibu akan berjihad, menghubungi orang untuk menjaga anak-anak yang akan kita tinggallan ketika harus melahirkan ke rumah sakit, izin suami untuk tidak bekerja (cuti) selama beberapa hari, dan lain-lain.
5. Bersihkan diri sebelum mendatangi rumah sakit bersalin/klinik bersalin.
Lakukan mandi, buang air kecil, buang air besar sebelum berangkat. Karena dalam kon-disi bersih, ibu akan lebih segar. Selain itu, ibu tidak akan mengeluarkan air seni/kotoran ketika ibu berusaha mengejan saat berusaha mengeluarkan bayi.
6. Setelah sampai ke rumah sakit/klinik bersalin, jika masih memungkinkan, lakukankah jalan-jalan
Bisa di lorong rumah sakit/klinik bersalin, kamar perawatan, atau kamar bersalin. Dengan terus berjalan, akan merilekskan otot, mengurangi nyeri, dan membantu mempercepat persalinan. Ketika kontraksi datang, berhentilah seben-tar, ambil napas panjang. Tetap sambil berzikir. Kontraksi akan datang semakin kuat dan biasanya ibu sudah tidak kuat lagi untuk berjalan. Berbaringlah di tempat tidur dengan ditemani suami/perawat. Untuk mengurangi rasa nyeri akibat kontraksi, lakukanlah:
* Metode panas-dingin. Memang tak menghilangkan keseluruhan nyeri namun setidaknya memberikan rasa nyaman.Botol air panas yang dibungkus handuk akan mengurangi pegal di punggung dan kram bila ditempel di punggung. Menarun handuk dingin di wajah juga bisa mengu. rangi ketegangan.
* Gerakan. Teruslah bergerak agar sir. kulasi darah meningkat, nyeri punggung berkurang, dan perhatian teralih dari rasa nyeri. Cobalah berbagai posisi persalinan, gunakan bantal untuk menyangga sampai diperoleh posisi paling nyaman (miring ke kiri atau ke kanan).
* Pijat. Pijatan pada bahu, leher, wajah, pinggang dan punggung bisa meredakan ketegangan otot serta memberi rasa relaks. Sirkulasi darah juga menjadi lancar sehingga nyeri berkurang.
* Terapi aroma.
Mengirup aroma minyak esensial bisa mengurangi ketegangan, terutama pada persalinan tahap awal Dapat juga untuk mengharumkan ruang persalinan karena dapat memberikan efek menenteramkan.
* Teknik bernapas yang benar. Dise-but juga psikopropilaksis. Metode ini me-nekankan teknik bernapas yang benar selama kontraksi. Ambil napas panjang melalui hidung, dan keluarkan secara perlahan melalui mulut. Berkonsentrasi pada napas dan zikir yang diucapkan dapat mengalihkan perhatian ibu dari nyeri, membuat otot-otot relaks serta ketegangan mengendur.
8. Menahan hasrat untuk mengejan.
Kontraksi datang semakin menghebat. Manakala tiba-tiba air ketuban pecah, ibu secara otomatis ingin mengejan. Ketika pembukaan jalan lahir belum lengkap, ibu harus menahan hasrat untuk mengejan. Ini sangat penting dilakukan karena jika ibu mengejan tanpa menunggu aba-aba, mungkin pembukaan jalan lahir bisa robek yang mengakibatkan pembengkakan. Tahan hasrat ini dengan mengambil napas pendek melalui mulut, se-perti layaknya orang kepedesan (atau lebih mirip orang yang bertahan karena akan tenggelam). Napas yang pendek ini bisa mengalihkan perhatian hasrat yang kuat untuk mengejan.
9. Ketika pembukaan telah lengkap, dok-ter/bidan akan memberikan aba-aba untuk mengejan. Mengejanlah sekuat tenaga,
jangan merasa sungkan/malu. Dengan berkonsentrasi penuh sesuai dengan aba-aba, ibu dapat mengumpulkan energy untuk mengejan, sehingga kurang dari 5 hitungan, ibu dapat melahirkan bayi dengan mudah.