Saat ini banyak orang-orang panic menghadapi serangan virus corona. Kita juga lihat di berbagai media social dimana banyak orang memborong hand sanitizer, masker, tissue antiseptic, dll. Tetapi Nampak pula fenomena yang sangat jarang terjadi akibat serbuan virus corona yaitu sayuran hijau seperti brokoli yang kita ketahui tak banyak orang suka malahan sekarang pada habis semua di supermarket maupun pasar tradisional. Wah wah wah… kenapa kok sayuran hijau pada habis semua ya ? Para ahli menyebutkan bahwa sayuran hijau dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sebagaimana juga tentunya seperti olah raga ataupun jus buah-buahan. Walopun demikian, seorang ilmuwan terkenal bernama Marc Pellegrini, seorang dokter ahli penyakit menular dari Walter & Eliza Hall Institute, mengungkapkan bahwa satu-satunya hal yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah vaksin. Vaksin akan meningkatkan kekebalan tubuh untuk mencegah timbulnya infeksi ketika tubuh terpapar dengan zat pathogen seperti virus karena vaksin menimbulkan memori di sel-sel pertahanan tubuh.
Sayuran hijau, bersama dengan suplemen, olahraga dan jus, sering disebut-sebut sebagai penguat sistem kekebalan tubuh; tetapi sejauh menyangkut ilmuwan seperti Marc Pellegrini, vaksin adalah satu-satunya hal yang akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda untuk mencegah infeksi. Jangan galau ! Meskipun saat ini tidak ada vaksin untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia untuk mencegah COVID-19, anda dapat membangkitkan atau meningkatkan sistem kekebalan tubuh anda untuk melawan infeksi dengan cara diet seimbang, olahraga teratur, dan tidur.
MENGAPA ADA ORANG YANG MEMILIKI SISTEM KEKEBALAN YANG LEBIH BAIK DARIPADA YANG LAIN ?
Apa sih yang bakalan terjadi ketika sistem kekebalan anda bertemu virus? Sistem kekebalan tubuh manusia terdiri dari berbagai jenis sel dan molekul, seperti antibodi.
- Garis pertahanan pertama adalah apa yang dikenal sebagai sistem kekebalan tubuh bawaan sejak lahir atau antibody alamiah. Setiap sel dalam tubuh manusia telah dipersiapkan untuk membuat interferon – suatu molekul antivirus – yang dapat mendeteksi adanya penyusup dalam tubuh manusia. Sel-sel interferon ini akan mulai beraktivitas sebagai molekul antivirus dengan sistem bawaannya untuk menghentikan replikasi virus yang masuk ke dalam tubuh manusia. Replikasi itu adalah proses menggandakan virus/ memperbanyak virus. Nah… masih ingat omongan Professor Nidhom dari Universitas Airlangga tentang badai sitokin ? Respons bawaan oleh interferon ini, yang langsung muncul begitu ada virus yang masuk dalam tubuh, akan menghasilkan zat yang disebut sitokin, yang menyebabkan demam dan peradangan jaringan ketika sel-sel tubuh mulai mati akibat serangan virus. Hal tersebut merupakan mekanisme alami bagi sel-sel tubuh untuk melakukan mekanisme bunuh diri sehingga sel tersebut akan mati jika sel-sel tersebut tahu bahwa sudah terinfeksi oleh virus. Ada juga sel darah putih, yang dikenal sebagai sel pembunuh alami, yang akan mendeteksi sel-sel mana saja yang terinfeksi dan sel darah putih akan langsung membunuh sel-sel yang terinfeksi tersebut.
- Garis pertahanan ke dua terjadi dalam spektrum sel darah putih lainnya seperti monosit, makrofag dan neutrofil yang akan mensurvei lingkungan dan mencoba mengenali adanya suatu infeksi, dan melepaskan hormon kekebalan untuk mencoba menghadapi dan menyiapkan sel-sel lain untuk kemungkinan skenario bahwa sel-sel tubuh yang dicurigai mungkin benar telah terinfeksi.
- Garis pertahanan ketiga adalah sistem adaptif, yang membutuhkan beberapa hari untuk menendang para virus jahat itu. Pada sistem pertahanan ketiga ini, sel darah putih seperti sel-T yang mencoba membunuh sel yang terinfeksi, dan sel-B yang menghasilkan antibodi yang dapat menetralisir virus jahat atau melapisi virus jahat dengan zat-zat tertentu sehingga mereka dapat dikenali oleh sel-T yang pada gilirannya akan dimampusin oleh sistem pertahanan tubuh manusia.
Masalah dengan virus SARS-Cov-2 yang baru adalah bahwa tubuh manusia tidak memiliki antibodi atau sistem kekebalan adaptif terhadap virus corona model baru ini. Jika sistem kekebalan tubuh manusia tidak dapat menghentikan replikasi virus maka akan menjadi overdrive dan bahkan meningkatkan peradangan, terutama di paru-paru. Inilah yang menyebabkan pneumonia virus. Di sinilah penting bagi sistem pertahanan tubuh manusia untuk gesit dan cermat serta efisien. Dan sifat gesit cermat dan efisien merupakan bagian terintegrasi dari sistem kekebalan bawaan tubuh manusia.
APAKAH ADA MANUSIA YANG MEMILIKI SISTEM KEKEBALAN TUBUH YANG LEBIH LEMAH DARIPADA MANUSIA YANG LAIN ?
Ada ! Secara teori, sistem kekebalan tubuh pada manusia yang sangat tua (usia >70 thn) dan manusia yang sangat muda (batita + bayi) lebih lemah daripada kebanyakan orang lain. Seiring bertambahnya usia, beberapa sel juga menua dan menjadi sedikit kurang gesit dalam kapasitas mereka untuk merespons infeksi. Biasanya bayi dan anak-anak yang sangat muda juga memiliki risiko lebih besar karena sistem kekebalan bawaan mereka belum matang, tetapi itu tampaknya tidak terjadi pada COVID-19. Orang yang immunocompromised juga kurang gesit. Ini termasuk orang-orang yang memiliki penyakit atau menggunakan obat yang menekan sistem kekebalan tubuh mereka seperti orang-orang dengan kondisi autoimun seperti rheumatoid arthritis, kanker yang sedang menjalani kemoterapi dan orang-orang yang memiliki transplantasi organ.
APA YANG BISA MEMBUAT SISTEM KEKEBALAN TUBUH MANUSIA MENGALAMI STRES ATAU MENURUN ?
Jika tubuh manusia sudah berjuang melawan infeksi, kondisi-kondisi seperti penyakit jantung, penyakit paru-paru dan diabetes juga dapat memberi beban tambahan berlebihan yang akan menurunkan kemampuan tubuh untuk menjalani fungsi pertahanan melawan infeksi virus. Menurut Professor Pellegrini tidak bisa juga dihantam kromo bahwa semua penderita COVID-19 adalah mereka yang immune incompetence. Buktinya banyak juga pasien-pasien COVID-19 yg immunocompetence tetapi karena memiliki penyakit pemberat seperti penyakit jantung, diabetes, dll yang sistem pertahanan tubuhnya tidak mempunyai kemampuan lebih dalam menghadapi virus corona. Artinya walopun sehat tetapi sebetulnya daya tahan tubuh tidak bisa dibilang kuat dan tahan lama menghadapi gempuran virus corona. Misalnya, jika jantung tidak memiliki kapasitas untuk mengirimkan oksigen ke tubuh, jantung harus berdetak lebih keras, yang pada gilirannya dapat menyebabkan serangan jantung. Atau jika bagian dari paru-paru rusak maka cuma punya sedikit kemampuan untuk mendapatkan oksigen ke dalam darah. Dan itu pengaruh banget ke sistem pertahanan tubuhnya. Virus corona buka virus kelas teri, sedangkan sistem pertahanan tubuh mereka yang memiliki penyakit berat hanya mampu melawan serangan virus ecek-ecek saja akibatnya begitu diserang oleh virus corona…. Ambyarrrr. Atau misalnya manusia sedang mengalami infeksi bersamaan, seperti flu, maka juga dapat mempersulit sistem kekebalan tubuh untuk mengatasinya serbuan virus corona. Itulah sebabnya ada dokter yang menyarankan pasiennya untuk mendapat suntikan flu supaya bila ada serbuan virus corona sedikit banyak tubuhnya gak kerepotan mempertahankan diri di musim hujan seperti di Indonesia saat ini. Musim hujan banyak orang sakit flu, demam berdarah, dll. Bahkan pikiran stress juga bisa bikin sistem pertahanan tubuh menurun karena produksi hormone kortisol dan adrenalin menjadi makin tinggi. Kita semua berharap Presiden Jokowi mau memerintahkan OJK dan lembaga keuangan untuk menunda pembayaran cicilan… semoga saja issue tersebut benarrr… karena mesti banyak yang stress karena ekonomi makin morat marit kena serbuan virus corona sehingga pada sulit bayar cicilan.
ADAKAH MAKANAN TERBAIK UNTUK MENINGKATKAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH KITA ?
“Apa pun yang membuat jantung sehat, paru-paru sehat, dan ginjal sehat, akan membuat sistem kekebalan tubuh Anda sehat,” begitu kata Profesor Pellegrini. Tidak ada diet khusus. Jika supermarket/ pasar tradisional sudah kehabisan brokoli maka tak perlu takut karena tidak ada satu makanan pun yang secara ajaib dapat membanjiri sistem kekebalan Anda,” kata Profesor Clare Collins, seorang ahli gizi dari Amerika Serikat. Nutrisi dari berbagai makanan sehat diperlukan dalam jalur biokimia yang dipicu ketika tubuh kita melawan infeksi sehingga dianjurkan makan berbagai makanan yang mengandung vitamin A, B, C, D dan E dan mineral besi, seng dan selenium.
Sumber-sumber vitamin tersebut bisa didapatkan secara alami dari bahan makanan berikut dibawah ini:
- Vitamin A. Ikan, kuning telur, keju, tahu, dan kacang-kacangan
- Vitamin B6 (riboflavin). Sereal, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, buah, ikan, ayam, dan daging
- Vitamin B9 (folat). Sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, dan tepung gandum
- B12. Semua produk hewani, termasuk telur, daging dan susu, dan bahkan juga susu kedelai.
- Vitamin C. Jeruk, lemon, jeruk limau/ purut, berry, buah kiwi, brokoli, dan tomat
- Vitamin D. Terutama sinar matahari, tetapi juga ditemukan dalam beberapa makanan seperti telur, ikan, susu dan margarin yang diperkaya dengan kalsium.
- Vitamin E. Kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau dan minyak sayur.
- Zat besi. Daging, ayam, dan ikan. Sumber-sumber vegetarian termasuk kacang-kacangan dan sereal yang diperkaya zat besi.
- Zinc dan selenium. Tiram dan makanan laut lainnya, daging, ayam, kacang kering dan kacang-kacangan (terutama kacang Brazil) dan jamur
Zat gizi mikro di atas memainkan peran penting dalam sistem imun bawaan dan adaptif dalam produksi berbagai jenis sel. Selain itu, vitamin A dan Zinc membantu menjaga integritas kulit dan lapisan organ vital dan sistem pernapasan (yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh bawaan). Vitamin B12 dan zat besi juga penting untuk produksi hemoglobin yang membawa oksigen dalam darah. Vitamin C, E, dan selenium membantu mengendalikan peradangan dengan menghilangkan dampak stres oksidatif yang dihasilkan oleh radikal bebas yang menembus dinding sel yang menyebabkan isinya bocor. Bingung ? rumit ? ya udah gak usah dihapalin. Pokoknya makan aja makanan 4 sehat 5 sempurna.
BAGAIMANA DENGAN MENGONSUMSI VITAMIN TAMBAHAN ?
Mengambil vitamin tambahan tidak diperlukan kecuali anda telah didiagnosis oleh dokter mengalami kekurangan nutrisi tertentu seperti vitamin D, atau anda memiliki kebutuhan diet khusus seperti misalnya wanita hamil atau telah didiagnosis dengan kondisi yang dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi seperti fibrosis kistik atau gangguan usus. Tidak ada bukti konklusif bahwa suplemen vitamin C dapat menunda timbulnya infeksi atau mengobati infeksi pernapasan.
APAKAH BEROLAHRAGA DAPAT MEMPENGARUHI SISTEM KEKEBALAN TUBUH ?
Banyak penelitian menunjukkan bahwa olahraga dalam jangka panjang bermanfaat tidak hanya untuk sistem kekebalan tubuh tetapi juga menjaga kesehatan jantung dan paru-paru. Bagi yang malas atau jarang olah raga sebaiknya tetap tenang karena tidak mungkin olah raga dadakan dapat langsung membuat tubuh menjadi bugar dan ulet, bahkan anda akan lebih rentan terhadap infeksi karena dengan anda memaksa untuk berolah raga maka anda mengalihkan sejumlah besar energi ke dalam otot padahal energi tersebut berguna untuk sistem kekebalan tubuh.”