Mengenal Prosedur VBAC, Ketika Ibu Melahirkan Normal Setelah Pernah Caesar

Siapa saja yang boleh melakukan VBAC?

Kondisi ibu hamil yang diperbolehkan melahirkan normal setelah caesar atau VBAC adalah sebagai berikut:

  • Ibu yang memiliki bekas sayatan operasi caesar berbentuk garis horizontal yang terletak rendah di bawah perut.
  • Saat ini mengandung 1 bayi, dan hanya pernah 1 kali operasi caesar sebelumnya tapi bukan dengan sayatan vertikal.
  • Persalinan terjadi secara spontan setelah induksi, sehingga kontraksi berlangsung cepat.
  • Ukuran taksiran berat janin lebih kecil dari ukuran berat janin sebelumnya.
  • Tulang panggul Anda berukuran cukup besar, sehingga memungkinkan bayi untuk keluar dengan mudah. Biasanya dokter yang dapat menentukan hal ini.
  • Belum pernah melakukan operasi berat pada rahim, seperti miomektomi untuk mengangkat tumor rahim jinak (fibroid).
  • Belum pernah mengalami rahim robek di kehamilan sebelumnya.
  • Tidak memiliki kondisi medis yang membuat persalinan melalui vagina menjadi berisiko, misalnya plasenta previa atau fibroid.

Siapa saja yang tidak dianjurkan melakukan VBAC?

Kondisi ibu hamil yang tidak diperbolehkan melahirkan normal setelah caesar atau VBAC adalah sebagai berikut.

  • Pernah melakukan persalinan caesar dengan sayatan rahim vertikal.
  • Sayatan vertikal di bagian atas rahim atau sayatan klasik dengan bentuk huruf T akan menempatkan Anda pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami ruptur uterus (rahim robek) saat mengejan nanti.
  • Pernah melakukan persalinan caesar dengan jenis sayatan rahim yang tidak diketahui pasti, tapi diduga merupakan sayatan vertikal (klasik).
  • Pernah mengalami rahim robek di kehamilan sebelumnya.
  • Pernah melakukan operasi berat pada rahim sebelumnya, seperti pengangkatan tumor rahim jinak.
  • Hamil di usia yang sudah terlalu tua, seperti lebih dari 35 bahkan 40 tahun.
  • Hamil dengan berat badan berlebih.
  • Berat bayi yang lahir lebih dari 4.000 gram (gr) alias bayi makrosomia.
  • Usia kehamilan sudah lebih dari 40 minggu.
  • Usia kehamilan terlalu singkat, sekitar kurang dari 18 minggu.
  • Sedang hamil bayi kembar tiga atau lebih.

Beberapa rumah sakit atau klinik bersalin biasanya tidak menganjurkan ibu untuk menjalani VBAC jika sudah pernah melahirkan caesar lebih dari dua kali.

Konsultasikan juga dengan dokter bila ibu sedang hamil kembar dan ingin melahirkan anak kembar dengan prosedur VBAC.

Apa manfaat VBAC?

VBAC adalah prosedur melahirkan yang aman dengan tingkat keberhasilan tinggi jika dilakukan dengan tepat.

Melahirkan normal setelah caesar juga berpotensi membawa sejumlah manfaat baik bagi ibu dan bayinya, seperti berikut.

1. Proses pemulihan lebih cepat

Dibandingkan melahirkan caesar, melahirkan normal lewat vagina membutuhkan waktu pemulihan yang lebih singkat. Artinya, waktu yang ibu habiskan untuk rawat inap di rumah sakit pun tidak akan terlalu lama. Ibu bisa segera kembali melakukan aktivitas harian lainnya seperti sedia kala.

2. Melibatkan rasa ‘perjuangan’ yang lebih besar

Operasi caesar melibatkan pemberian obat bius atau anestesi guna mengurangi rasa sakit. Itu sebabnya, usaha yang Anda lakukan untuk mengeluarkan bayi dari dalam perut biasanya tidak sebesar proses melahirkan normal. Sebaliknya, proses melahirkan melalui vagina mengharuskan Anda untuk menerapkan cara mengejan saat melahirkan sekuat tenaga demi mendorong bayi keluar. Alhasil, ada perasaan haru tersendiri usai melalui proses melahirkan yang panjang. Meski begitu, prosedur melahirkan normal maupun operasi caesar ini tetap saja akan memberikan kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Biasakan juga untuk berlatih teknik pernapasan saat melahirkan sejak masa kehamilan, misalnya melalui latihan prenatal yoga. Ibu juga bisa mempelajar beragam posisi persalinan agar memudahkan proses melahirkan normal setelah caesar (VBAC) nantinya.

3. Menurunkan risiko komplikasi operasi

Pada dasarnya, semua jenis operasi berisiko menimbulkan komplikasi selama atau setelah prosesnya berlangsung, begitu pula dengan operasi melahirkan caesar. Operasi melahirkan caesar yang tidak berjalan mulus dapat meningkatkan risiko komplikasi persalinan serius.

Keputusan melahirkan normal setelah caesar atau VBAC dapat membantu menekan risiko terjadinya perdarahan, infeksi, pembekuan darah, atau cedera organ selama persalinan. Ketika tanda-tanda melahirkan sudah terlihat tetapi belum kunjung terjadi pembukaan lahiran, dokter mungkin memberikan induksi persalinan untuk ibu. Tanda akan melahirkan lainnya juga meliputi kontraksi persalinan asli dan air ketuban pecah. Sementara bila proses persalinan normal mengalami hambatan, prosedur medis seperti penggunaan forceps, ekstraksi vakum, hingga episiotomi (gunting vagina) akan dipertimbangkan.

4. Menurunkan risiko dampak buruk di kehamilan berikutnya

Jika pernah melakukan operasi caesar sekali atau lebih, akan meningkatkan risiko potensi masalah kesehatan di kehamilan selanjutnya. Bagi Anda yang memang sedari awal sudah berencana untuk punya banyak anak, VBAC adalah prosedur yang tepat karena membantu mencegah risiko negatif dari prosedur melahirkan caesar. Risiko negatif tersebut misalnya rahim robek karena luka dan plasenta bermasalah akibat operasi caesar. Terlebih lagi, risiko komplikasi tersebut biasanya akan semakin meningkat semakin sering Anda menjalani operasi caesar.

Adakah risiko VBAC?

Terlepas dari berbagai manfaat baik yang bisa diperoleh melalui prosedur melahirkan VBAC, tentu tetap ada kekurangan melahirkan normal setelah caesar yang harus dipertimbangkan. Kemungkinan terburuk dar VBAC adalah kegagalan karena tidak berhasil menjalankan persalinan normal dengan sempurna. Kondisi ini bisa membuat rahim robek karena bekas sayatan dari operasi caesar sebelumnya terbuka, mengutip dari American Pregnancy Association. Bila sudah begini, operasi caesar darurat mau tidak mau harus segera dilakukan guna mencegah komplikasi persalinan yang meliputi perdarahan hebat, infeksi, hingga cacat pada bayi. Dalam beberapa kasus perdarahan yang cukup parah, operasi angkat rahim (histerektomi) harus dilakukan. Artinya, ada kemungkinan Anda tidak bisa hamil lagi bila menjalani operasi histerektomi. Beberapa waktu lalu sempat ramai dibahas di media sosial tentang husband stitch atau “jahitan suami”. Husband stitch adalah jahitan yang dilakukan pada vagina setelah melahirkan dengan tujuan mengencangkan kembali vagina yang robek setelah persalinan normal. Namun ternyata, ada sejumlah dampak yang ditimbulkan oleh prosedur ini. Untuk lebih jelasnya, simak di artikel berikut. Apa itu husband stitch?

Persiapan penting menjelang VBAC

Langkah paling utama yang harus Anda lakukan sebelum memutuskan melahirkan VBAC adalah membicarakan dengan dokter Anda. Selama konsultasi dokter akan melihat kembali semua riwayat medis Anda terkait kehamilan dan persalinan yang pernah dilakukan sebelumnya. Jika memang memungkinkan, dokter dapat memberikan Anda lampu hijau untuk prosedur VBAC.

Selain itu, persiapan beberapa hal terkait prosedur melahirkan normal setelah caesar atau VBAC adalah berikut.

  • Mempelajari semua hal mengenai VBAC.
  • Pastikan Anda memilih pelayanan kesehatan atau rumah sakit dengan fasilitas melahirkan yang lengkap, termasuk untuk menangani operasi caesar darurat.
  • Persiapkan kemungkinan terburuknya, misalnya ketika tiba-tiba terjadi komplikasi saat sedang melakukan persalinan normal.

Ibu juga bisa mengikuti kelas persalinan yang turut membahas mengenai prosedur melahirkan normal setelah caesar atau VBAC. Sebaiknya kenali lebih dalam mengenai prosedur melahirkan ini sebelum memutuskan untuk menjalaninya dan tanyakan pendapat dokter kandungan Anda.

PERKEMBANGAN JANIN DARI MINGGU KE MINGGU

Walau terdapat perubahan setiap minggunya, tahapan perkembangan bayi dalam kandungan umumnya dibagi ke dalam beberapa trimester atau periode tiga bulan. Yuk, kenali pokok-pokok perkembangan janin, Anda agar semakin mudah mendeteksi jika terdapat kelainan atau gangguan pada kehamilan Anda.

Perkembangan bayi dalam kandungan dimulai setelah pembuahan terjadi. Pembuahan sendiri umumnya baru terjadi dua minggu setelah tanggal menstruasi terakhir Anda dimulai.

Selain menjadi bagian dari kehamilan, tanggal menstruasi terakhir (Hari Pertama Haid Terakhir / HPHT) juga digunakan untuk memprediksi tanggal persalinan, yaitu dengan menambah 40 minggu dari tanggal tersebut.

  1. Trimester Pertama

Pada minggu ke-3 kehamilan, sel telur yang telah dibuahi akan mulai berkembang dan membentuk sebuah kantung yang berisi bakal janin (embrio) dan plasenta. Sel darah janin pun mulai terbentuk dan ratusan sel lainnya ikut berkembang, lalu sirkulasi darah pun dimulai.Pada akhir minggu ke-4, tabung jantung janin sudah ada dan dapat berdenyut hingga 65 kali dalam satu menit. Di akhir bulan pertama kehamilan, janin sudah berukuran sepanjang 0,6 cm, lebih kecil dari butiran nasi.

Ibu hamil juga mulai mengalami gejala kehamilan, seperti mudah lelah dan payudara yang membesar. Peningkatan hormon kehamilan HCG juga menyebabkan menstruasi terhenti, dan hal ini merupakan salah satu tanda awal kehamilan. Pada minggu ke-6, wajah dengan lingkaran besar untuk mata, hidung, mulut, telinga serta rahang bawah dan tenggorokan sudah mulai terbentuk. Janin sudah mulai terlihat melengkung seperti huruf C.

Pada minggu ke-7, janin mulai membentuk tangan dan kaki, dan rahim kini telah berukuran dua kali lipat. Pada minggu ke-8 hingga ke-10 kehamilan, janin telah berhasil melalui masa kritis dari perkembangan organ dan struktur tubuhnya, telah berukuran hampir 3 cm panjangnya, semakin banyak bergerak, dan semakin terlihat seperti manusia. Pada minggu ini, bayi dalam kandungan telah siap untuk berkembang. Pada minggu ke-11 hingga 13, otak bayi akan berkembang dengan pesat, ginjalnya mulai mengeluarkan urine dan jari-jarinya telah bisa mengepal seperti tinju. Memasuki minggu ke-12, alat kelamin bayi sudah mulai dibentuk. Panjang bayi di trimester pertama ini akan mencapai 8 cm.

  • Trimester Kedua

Memasuki trimester kedua, risiko keguguran biasanya akan ikut menurun, karena kandungan Anda sudah semakin kuat dan terus berkembang. Berat bayi dalam kandungan sudah mencapai 42 gram dengan panjang mencapai 9 cm. Tulang dan tengkoraknya semakin mengeras dan kemampuan mendengarnya ikut meningkat. Anda mungkin akan merasa tendangan dan detak jantung berdebar, serta bisa melihat berbagai ekspresi melalui pemeriksaan USG. Pada minggu ke-14 hingga ke-15, indera perasanya terbentuk dan ia sudah mulai bisa mendeteksi cahaya. Pada minggu ke-16 hingga ke-18, bayi akan mengalami lonjakan pertumbuhan dan alat kelaminnya telah terbentuk dengan baik sehingga bisa terlihat saat pemeriksaan USG. Pada minggu ke-19, bayi dalam kandungan sudah bisa mendengar suara Anda. Memasuki minggu ke-20, bayi akan lebih banyak menelan dan memproduksi kotoran atau mekonium.

Pada minggu ke-21 hingga ke-22, bayi sangat aktif dan semakin terlihat seperti manusia kecil. Bayi juga sudah mulai menumbuhkan alis dan rambut di usia minggu ke-25, serta berat badannya semakin bertambah karena sudah memiliki lemak. Pada minggu ke-26, bayi mulai bisa menghirup dan mengeluarkan cairan plasenta (air ketuban) yang merupakan pertanda baik, karena dengan demikian ia sekaligus berlatih untuk bernapas. Pada minggu ke-27, bayi dalam kandungan Anda telah bisa membuka dan menutup matanya, menghisap jari-jarinya, bahkan cegukan. Anda mungkin merasa geli ketika ia melakukan hal ini.

  • Trimester Ketiga

Memasuki trimester ketiga, berat bayi bisa mencapai 1 kg dengan otot dan paru-paru yang makin berkembang. Kepalanya terus bertumbuh untuk mengikuti perkembangan sel saraf di otaknya. Kulitnya yang keriput menjadi semakin halus akibat lemak tubuhnya yang terus bertambah. Ia sudah bisa berkedip, bulu mata dan kukunya tumbuh, dan rambutnya lebih banyak. Pada trimester akhir ini, bayi akan lebih banyak menambah berat badannya, hingga secara keseluruhan bisa mencapai sekitar 3 kg dengan panjang 48 cm.

Pada minggu ke-31 hingga ke-33, tendangan bayi akan lebih terasa kuat dan Anda mungkin mulai mengalami kontraksi palsu. Rahim yang kian membesar bisa menyebabkan nyeri ulu hati dan sesak napas. Anda juga akan semakin merasa tidak nyaman berada di tempat tidur. Pada minggu ke-34, sistem saraf pusat dan paru-parunya akan semakin matang dan pergerakan tidak sesering atau seheboh sebelumnya. Bayi dalam kandungan akan semakin turun ke area panggul pada minggu ke-36 seiring tanggal persalinan mendekat. Pada minggu ke-37, Anda akan lebih sering mengalami keputihan dan kontraksi. Selama kehamilan, Anda disarankan untuk mewaspadai gejala-gejala dari kondisi yang bernama preeklamsia, yaitu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah, terdapat protein di urine, serta pembengkakan di kaki.

Air ketuban Anda mungkin akan pecah pada minggu ke-39. Jika ini terjadi, artinya Anda akan memasuki proses persalinan. Segera hubungi dokter, bidan, atau rumah sakit tempat Anda berencana melahirkan untuk mendapatkan pertolongan. Terkadang, ibu hamil mungkin ada yang belum menunjukkan tanda-tanda persalinan meskipun sudah melewati waktu perkiraan lahir. Jangan khawatir jika Anda mengalaminya, karena hal ini memang bisa terjadi. Namun, jika usia kandungan sudah terlalu tua atau mencapai minggu ke-42, Anda mungkin perlu menjalani prosedur induksi persalinan.

Diskusikanlah dengan dokter mengenai prosedur persalinan yang aman dan sesuai dengan kondisi kehamilan Anda. Rutin memeriksakan bayi dalam kandungan juga dapat membantu Anda untuk mengantisipasi kelainan atau masalah yang mungkin terjadi.

BERBAGAI KELUHAN SAAT HAMIL

Kondisi hamil menyebabkan fisik seseorang calon ibu berangsur-angsur mengalami perubahan. Dalam rentang waktu 9 bulan, perubahan ini menurut ibu menyesuaikan diri dengan kondisi fisiknya. Tak ayal, bahwa perubahan yang ‘mendadak’ ini menimbulkan beragam keluhan siring dengan pertambahan usia kandungan, yaitu :

  1. Kelelahan.

Kelelahan akan dimulai ketika seorang janin tumbuh dirahim ibu. Semakin tua usia janin semakin menimbulkan kelelahan pada ibu. Ini tidak dapat dipungkiri karena beban ibu semakin bertambah ketika membawa janinnya yang semakin hari semakin besar untuk bersama-sama melakukan aktivitas rutinnya. Untuk menanggulangi hal ini berikan porsi istirahat/jeda pada setiap kegiatan. Tubuh tidak boleh terforsir untuk bekerja sehingga kelelahan.

  • Pusing.

Keluhan ini merupakan keluhan awal dan umum terjadi. Pengaruh hormone saat kehamilan yang terjadi penyebabnya. Hormone progesterone memicu dinding pembuluh darah melebar sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan darah dan membuat calon ibu merasa pusing.

  • Sembelit

Peningkata relaksasi otot-otot pencernaan dan hormone menyebabkan sistem pembuangan menjadi lambat sehingga menimbulkan sembelit. Untuk menanggulanginya banyak minum air putih yang cukup dan olah raga ringan.

  • Sesak nafas

Bagi yang semakin besar dalam Rahim akan menekan dinding otot diagfarma (penyekat rongga dada dan perut). Keluhan sesak nafas biasanya muncul sebulan sebelum kelhairan, pada saat ini kepala bayi telah memasuki panggul, dalam kondisi ini, ibu (bias dibantu suami) untuk menjaga kondisi rileks mengurangi ketegangan, serta mengurangi aktivitas fisik yang menguras bnyak tenaga.

  • Sakit Punggung.

Melunaknya sambungan antar tulang pinggul serta bertambahnya beban Rahim menimbulkan sakit punggung dan pegal untuk mengurangi keluhan ini suami bias memijit punggung istri dari bawah keatas.

  • Nyeri ulu hati

Jika mengalami keluhan ini jangan panic dulu. Hal ini disebabkan adanya sejumlah kecil isi lambung yang lewat dipangkal saluran kerongkongan (penghubung mulut dengan lambung). Untuk mengatasinya selama hamil, jangan seringmembungkuk atau berbaring datar. Kalau ingin berbaring coba gunakan bantal yang tinggi. Sediakan pula segelas susu disamping tempat tidur dan minumlah sedikit-sedikit setiap kali nyeri.

  • Sariawan

Perubahan hormonal memang berdampak pada semua bagian tubuh termasuk organ mulut.keluhan yang sering dijumpai pada ibu hamil, yaitu sariawan dan gusi berdarah. Hal ini bias disebabkan karena kekurangan gizi (asam folat, vit b12, dan b6) dan stress biasnya dokter akan meberikan obat kumur dan membantu mengatasi peradangan, banyak konsumsi yang mengandung ,imeral dan vit , dan memilih sikat gigi yang halus .

  • Insomnia

Dalam kondisi tubuh yang semakin berat, membuat ibu tidak nyaman dalam posisi apapun, jika ibu mengalami kesulitan tidur usahakan melakukan relaksasi sebelum tidur

  • Varises

Tidak semua ibu hamil mengalami hal ini, karena penyebabnya adalah factor kegemukan dan keturunan jika ibu mengalami hal ini, usahakan tidak memakai sepatu hak tinggi dan tidak boleh berdiri terllau lama

  1. Kram

Biasanya kram terjadi pada otot betis dan kaki. Hal ini disebabkan kekurangan kalsium, kelelahan atau adanya tekanan Rahim pada otot menuju kaki , mengatasinya luruskan kaki, pijat bagian yang mengalami kram dan asupan kalsium.

  1. Sering buang air kecil

Letak kandun kemih bersebalahan dengan Rahim adanay janin membuat kandung kemih tertekan sehingga kapasitasnya berkurang , ini yang menyebabkan sering  BAK , jangan menahannya, dan segera bersihkan dan keringkan daerah kewanitaan , jika perlu gantilah pakaiann dalam sehabis buang air kecil.

  1. Kontraksi

Mulai trimester kjetiga, terkadang ibu hamil mengalami kontraksi palsu, konntraksi ini dialami karena ibu banyak melakukan aktivitas sehingga merasa kelelahan. Untuk menanggulangi hal ini, setiap kali mengalami kontraksi ibu bias istirahat.

LEBIH AKURAT MANA USG ATAU TEST PACK?

Apakah test pack kehamilan cukup akurat?

Penggunaan test pack kehamilan untuk mendeteksi kehamilan di usia dini cukup akurat.

Namun ada beberapa kondisi yang menyababkan test pack urin memberikan hasil tidak akurat atau positif palsu. Jika urin test pack digunakan pada wanita yang berumur mendeteksi masa menopause, tes urin ininkadang memberikan hasil positif palsu. Selain itu, ini bisa terjadi jika cara penyimpanan test pack ini tidak benar.

Jika test pack ini digunakan teralalu dini awal kehamilan, tes akan memeberikan hasil yang negative. Hormone HCG yang dihasilkan janin masih terlalu sedikit  atau bahwa kadar yang bisa dideteksi dengan test pack urin tersebut.

Jangan gunakan wadah yang cukup panas untuk menampung urin yang akan dites, karena hasilnya juga akan bias. Gunakan wadah sesuai suhu rungan.

Pemeriksan kehamilan dengan USG tranvaginal akan mulai terlihat setalah usia kehamilan menginjak minggu keenam.

Apakah pemriksaan USG lebih akurat dalam mendeteksi awal kehamilan dibadingkan dengan urin test pack?

Banyak yang beranggapan pemeriksaan USG akan memberikan hasil yang lebih cepat untuk mendeteksi kehamilan dibanding test pack urin. Anggapan ini tidaklah benar. Penggunaan USG baru bisa digunakan untuk melihat kehamilan mulai minggu ke-6 kehamilan. Sedangkan test-pack urin sudah bisa mendeteksi adanya kehamilan di usia kehamilan baru masuk minggu ke2.

PERUBAHAN FISIK YANG TERJADI SAAT HAMIL

Kehamilan dapat membawa banyak perubahan pada ibu. Mulai dari perubahan hormon, hingga fisik. Tidak ada salahnya ketahui lebih banyak mengenai perubahan fisik yang dialami selama ibu menjalani kehamilan. 

1.Payudara

Perubahan yang umumnya terjadi terdapat pada . Ibu hamil akan merasakan payudaranya terasa lebih penuh dan lembut saat hamil. Bahkan, pada bagian puting akan terasa lebih sensitif. Tidak hanya itu, bagian areola juga akan berubah warna menjadi lebih gelap dan membesar di awal kehamilan.

Memasuki kehamilan trimester ketiga atau menjelang persalinan, biasanya payudara mulai menghasilkan kolostrum. Namun, kondisi ini bisa juga dialami setelah persalinan atau di awal kehamilan.

2.Rambut 

Umumnya, saat menjalani kehamilan banyak ibu yang memiliki rambut tebal dan sehat. Hal ini disebabkan peningkatan hormon estrogen dalam tubuh. Bukan hanya pertumbuhan rambut pada kepala saja, bahkan pada beberapa bagian tubuh lainnya juga kerap muncul rambut halus. Misalnya pada bagian kumis, punggung, perut, hingga puting.

3.Kuku

Ibu hamil juga akan mengalami perubahan pada bagian kuku. Kuku akan menjadi lebih kasar dan mudah patah saat menjalani kehamilan. Saat terjadi peningkatan estrogen dalam tubuh, aliran darah menuju bagian jari tangan dan kaki juga meningkat. Inilah yang menyebabkan adanya perubahan pada kuku. Selain teksturnya yang berubah, ibu hamil juga akan mengalami pertumbuhan kuku yang lebih cepat dibandingkan wanita yang tidak hamil.

4.Kulit

menjadi perubahan yang akan dialami oleh sebagian besar ibu hamil. Sebagian besar ibu hamil akan mengalami stretch mark pada beberapa bagian tubuhnya. Terutama pada bagian perut, payudara, hingga paha.

Tidak hanya stretch mark, beberapa wanita juga merasakan perubahan kulit yang lebih bersinar saat menjalani kehamilan. Hal ini terjadi akibat adanya peningkatan sirkulasi darah menuju kulit.

Perubahan pigmen juga kerap menjadi perubahan pada kulit saat menjalani kehamilan. Biasanya, kondisi ini menyebabkan bercak coklat atau kehitaman pada beberapa bagian tubuh akibat peningkatan melanin. 

Peningkatan hormon juga menyebabkan garis pada perut menjadi lebih hitam yang dikenal sebagai linea nigra. Namun, beberapa bulan setelah persalinan, biasanya perubahan pada kulit akan kembali normal.

5.Kenaikan Berat Badan

Tentunya, perut akan semakin membesar seiring bertumbuh dan berkembangnya janin dalam kandungan. Ini menjadi salah satu pemicu kenaikan berat badan yang dialami oleh ibu hamil. 

Selain pertumbuhan bayi dalam kandungan, ada beberapa hal yang memicu kenaikan berat badan ibu hamil. Mulai dari plasenta, air ketuban, payudara, pertambahan volume darah, pertambahan cairan dalam tubuh, hingga cadangan lemak.

Namun, ada beberapa hal yang perlu ibu lakukan agar tidak mengalami kenaikan berat badan yang berlebih. Itulah beberapa perubahan yang umumnya terjadi pada ibu hamil. Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi agar kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan dapat terpenuhi.

KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL

TAG:

berat badan ibu hamil

berat badan

preeclampsia

gestasional diabetes

diabetes mellitus dalm kehamilan

infeksi dalam kehamilan

dokter kandungan di karawang

TULISAN 162. DETEKSI KELAINAN JANIN – NIPT (BAGIAN KE 3, TAMAT)

NON INVASIVE PRENATAL TESTING. Dewasa ini sedang popular suatu bentuk screening (skrinning) terhadap kelainan bawaan janin berupa skrinning trisomy 21 (down syndrome) yang dikenal dengan sebutan test NIPT. Test NIPT ini merupakan bentuk skrinning terhadap kelainan janin dengan cara mengambil sampel darah ibu hamil. Dasar pemikiran dari test ini adalah bahwa dalam peredaran darah ibu hamil mengandung pecahan-pecahan dari DNA janin yang dikenal dengan cfDNA atau cell free DNA, yaitu pecahan DNA yang tidak berada di dalam inti sel, tetapi berada di dalam aliran darah ibu hamil. Jadi secara ilmiah NIPT adalah metode penentuan risiko bahwa janin akan dilahirkan dengan kelainan genetik tertentu. Pengujian ini menganalisis fragmen-fragmen kecil DNA (pecahan-pecahan DNA) yang bersirkulasi dalam darah wanita hamil. Fragmen-fragmen kecil dari DNA ini biasanya mengandung kurang dari 200 pasangan basa/ base pairs pembentuk DNA dan baru muncul ketika sel-sel yang mengandung DNA tersebut mati dan hancur. Kemudian isinya, termasuk DNA, dilepaskan ke dalam aliran darah.

Pada pemeriksaan NIPT yang merupakan skrining prenatal (sebelum janin lahir), akan melihat DNA dari plasenta janin dalam sampel darah ibu hamil untuk mengidentifikasi apakah ibu hamil tersebut berisiko tinggi melahirkan janin dengan kelainan genetik. Namun, skrining seperti NIPT tidak dapat menentukan dengan pasti apakah janin benar-benar bakalan memiliki kelainan kromosom, NIPT hanya menyatakan adanya kemungkinan janin akan memiliki kondisi kelainan bawaan tertentu (trisomy). Tetapi meskipun tidak dapat memastikan apakah janin dalam kandungan bakalan memiliki kelainan genetic trisomi, pemeriksaan NIPT ini sangat akurat dengan tingkat akurasi 97-99% untuk 3 kelainan kromosom (trisomy) yaitu trisomy 21 (down syndrome), trisome 18 (edward syndrome) dan trisomy 13 (patau syndrome). Menurut penelitian dari dokter Karoline Freeman pada tahun 2016, NIPT memiliki akurasi yang sangat tinggi pada down syndrome, Edward syndrome, dan patau syndrome, tetapi tetap tidak bisa mencapai akurasi 100% sehingga tak bisa dijadikan patokan diagnosis, hanya bisa digunakan untuk kepentingan skrinning saja. Sensitifitas NIPT terhadap deteksi down syndrome adalah sebesar 99.3%. test dikatakan sensitive bila dapat mendeteksi penyakit pada seseorang sebanyak-banyaknya. Artinya dalam pemeriksaan 100 orang ibu hamil maka yang ternyata benar-benar memiliki janin down syndrome adalah sebanyak 99 orang.

Hasil skrining NIPT dapat membantu wanita hamil dan dokter kandungan dalam menentukan langkah selanjutnya, termasuk apakah akan melakukan chorionic villus sampling (CVS) atau amniocentesis. Kedua tes genetic yang sifatnya invasive ini akan menganalisis bahan genetik janin sendiri secara langsung dalam rahim, yang dikumpulkan dari cairan ketuban atau plasenta, untuk mengetahui dengan pasti 100 persen apakah janin memiliki kelainan kromosom. Namun karena test tersebut sifatnya invasive maka dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya keguguran akibat test tersebut.

Semua skrinning dengan cara NIPT lebih ditujukan utamanya untuk deteksi ada tidaknya gangguan kromosom pada janin yang paling sering, yaitu antara lain:

  1. Trisomi 21 (sindrom Down)
  2. Trisomi 18 (sindrom Edwards)
  3. Trisomi 13 (sindrom Patau)

Namu NIPT juga dapat mendeteksi golongan darah rhesus dan jenis kelamin janin dalam rahim. Bahkan saat ini sedang dikembangkan pemeriksaan NIPT untuk mendeteksi adanya kanker pada ibu hamil.

Skrinning NIPT dapat dilakukan kapan saja setelah usia 9 minggu kehamilan. Dan ini menunjukkan bahwa NIPT dapat diperiksa lebih awal daripada pemeriksaan prenatal atau tes diagnostik lainnya. Sebagai perbandingan berikut test-test diagnostic lainnya:

  1. USG nuchal translucency dilakukan antara usia kehamilan 11-14 minggu
  2. CVS dilakukan pada usia kehamilan 10-13 minggu
  3. pemeriksaan quadruple test (AFP, free beta HCG, estriol dan inhibin A) dilakukan pada umur kehamilan 14-22 minggu
  4. amniosentesis biasanya seringkali dilakukan pada umur kehamilan 15-20 minggu.

Seiring dengan berkembangnya dunia kedokteran maka pemeriksaan skrinning deteksi kelainan janin dulunya hanya dilakukan pada wanita hamil berusia 35 tahun atau lebih, tapi saat ini berdasarkan rekomendasi dari persatuan dokter kandungan Amerika Serikat maka dianjurkan dilakukan pada semua wanita hamil. Tapi ya itu tadi, mesti siap biaya mahal.

=TAMAT=