Kuret adalah sebuah tindakan operasi kecil untuk membersihkan isi rahim dari sisa janin dan jaringan yang tidak tumbuh karena kehamilan yang gagal berkembang. Atau bisa juga dilakukan dalam rangka pemeriksaan kondisi rahim.
Dalam pelaksanaannya kuret dilakukan dengan melakukan pembiusan total kepada pasiennya. Jadi ibu tidak perlu takut merasakan sakit. Begitu sudah sadar, rahim ibu sudah bersih dari sisa-sisa janin tersebut.
Tidak selalu bahwa setelah keguguran dilakukan kuret. Umumnya jika usia kehamilan 16 minggu dan terjadi keguguran, baru dilakukan kuret (tergantung pemeriksaan).
Setelah kuret umumnya ibu tidak perlu opname, langsung bisa pulang, tapi sebaiknya bedrest selama 3-7 hari.
Jangan dulu melakukan aktivitas agak berat / berat agar lukanya benar-benar sembuh atau tidak terjadi infeksi.
Jagalah kebersihan setelah kuret untuk mencegah infeksi. Diusahakan untuk daerah V tidak terlalu lembab.
Bisa jadi selama seminggu hingga 10 hari pasca kuret, ibu masih mengeluarkan darah di vagina. Pendarahan ini masih dianggap wajar jika volumenya tidak banyak. Segera periksa jika terjadi pendarahan yang banyak dan rasa nyeri karena dikhawatirkan terjadi infeksi.
Infeksi ditandai dengan keluar darah bau, demam, menggigil, badan lemas, cepat lelah, kurang nafsu makan, mual, muntah.
Perlu diketahui bahwa setelah kuret sebenarnya rahim belum sembuh benar. Untuk itu disarankan untuk tidak melakukan hubungan dulu selama 40 hari pasca kuret. Dikhawatirkan kontraksi yang terjadi jika melakukan hubungan berakibat tidak baik untuk rahim.
Juga untuk hamil, disarankan untuk menunggu hingga 3 – 6 bulan dulu, agar rahim berfungsi normal seperti sedia kala.