TULISAN 20. BAYIKU LAHIR DENGAN INDUKSI PERSALINAN

Induksi persalinan adalah penggunaan obat-obatan atau berbagai metode lain untuk menimbulkan/ memulai suatu persalinan. Persalinan dilakukan induksi/ rangsangan dengan tujuan untuk merangsang kontraksi rahim dalam usaha melahirkan melalui jalan normal yaitu vagina. Induksi persalinan mungkin dianjurkan jika kesehatan ibu atau janin dinilai berisiko.

Dalam situasi yang sangat khusus, persalinan dapat diinduksi untuk alasan non medis, seperti tinggal jauh dari rumah sakit dan hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat resiko fatal bagi janin dalam kandungan bila kehamilan berlanjut. Hal ini tentunya dengan berbagai pertimbangan yang menilai untung ruginya untuk melakukan induksi persalinan. Ini disebut induksi elektif. Induksi elektif dilakukan bila umur kehamilan memasuki kategori hamil tua yaitu antara 37 – 41 minggu 6 hari. Tetapi mesti diingat bahwa tidak melulu harus hamil tua karena kondisi medis lebih diutamakan daripada umur kehamilan. Itulah sebabnya dokter kandungan itu cara berpikirnya lebih rumit daripada dokter lain karena semua faktor dipikirkan, tidak hanya medis tetapi juga faktor lingkungan, transportasi, biaya, dan lain-lain. Contoh: saya sering diketawain pasien kalo bertanya sudah berapa kali menikah, sudah punya pacar atau belum, sudah pernah hubungan sex atau belum, suka minum obat pelangsing atau belum, dulu cerai apa sebabnya, dan lain-lain. Hal itu sangat berpengaruh pada keputusan pengobatan dan terapi yang akan diberikan oleh seorang dokter kandungan.

Bingung gak ? gini deh… agak menyimpang dikit dari topik juga gak apa-apa… datang seorang nona, belum menikah, mengalami keputihan. Dokter kandungan kadang-kadang bertanya apakah sudah punya pacar… bila sudah maka akan dilanjutkan apakah sudah pernah hubungan sex… bila sudah maka akan ditanya lagi kapan terakhir hubungan sex… dan masih banyak lagi… ini semua untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya kenapa kok nona tersebut sampai mengalami keputihan. Paham gak ? gak paham juga ??? O M G… makanya minum susu biar paham…

Tubuh wanita hamil dalam upayanya untuk mempersiapkan persalinan dan persalinan, maka leher rahim (serviks) mulai melunak (matang), menipis, dan terbuka. Perubahan ini biasanya terjadi dimulai sedikit-sedikit sejak beberapa minggu sebelum persalinan dimulai. Dokter spesialis kandungan sering menggunakan skor Bishop untuk menilai kesiapan leher rahim (serviks) untuk persalinan. Dengan sistem penilaian menggunakan skor Bishop maka total nilai mulai 0 – 13 diberikan untuk menilai kondisi leher rahim (serviks). Nilai total skor Bishop kurang dari 6 berarti leher rahim (serviks) wanita hamil mungkin tidak siap untuk melahirkan. Artinya bila dilakukan induksi persalinan maka kemungkinan akan terjadi kegagalan pembukaan mulut rahim.

Cara induksi yang paling sering dilakukan oleh dokter spesialis kandungan adalah dengan cara pemberian hormon yang dikenal dengan oksitosin. Oksitosin adalah hormon yang menyebabkan kontraksi rahim. Ini bisa digunakan untuk memulai persalinan atau untuk mempercepat persalinan yang sedang berlangsung. Kontraksi rahim biasanya dimulai sekitar 30 menit setelah oksitosin diberikan melalui cairan infus yang diberikan secara tetesan pelan.

Dengan berbagai metode induksi persalinan maka bisa saja rahim mengalami kontraksi yang terlalu sering istilahnya overstimulasi/ rangsangan berlebihan. Terlalu banyak kontraksi dapat menyebabkan perubahan pada denyut jantung janin, masalah tali pusat, dan gangguan aliran oksigen, dan masalah lainnya… ingat lo… bukan obatnya yang menimbulkan masalah tersebut tetapi kontraksi rahimlah yang menimbulkan masalah tersebut. Resiko lain induksi persalinan meliputi hal-hal berikut:
1. Infeksi baik pada wanita hamil dan atau janin dalam kandungan.
2. Robekan rahim.
3. Bila induksi mengalami kegagalan membuka pintu rahim maka persalinan mesti dilakukan dengan cara operasi sesar.
4. Kematian janin dalam rahim.
Masalah medis yang telah ada sebelum kehamilan atau terjadi selama kehamilan dapat berkontribusi pada komplikasi di atas. Kok bisa sih induksi persalinan mengalami kegagalan ? ya seperti telah dijelaskan di atas bahwa bila skor Bishopnya jelek maka kemungkinan upaya pembukaan mulut rahim akan gagal sehingga tidak mungkin lahir secara normal.

Upaya induksi yang gagal mungkin berarti wanita hamil perlu mencoba induksi lain bila kondisi memungkinkan atau menjalani persalinan dengan jalan operasi sesar. Kemungkinan persalinan sesar sangat meningkat untuk ibu pertama yang pertama kali menjalani induksi persalinan, terutama jika leher rahim (serviks) belum siap melahirkan (skor Bishopnya kurang dari 6).

3 thoughts on “TULISAN 20. BAYIKU LAHIR DENGAN INDUKSI PERSALINAN”

  1. Kehamilan saya sdh lewat tgl prediksi dokter. Jdi kt dokter dlm smggu ni kalau blum ad jga tnda2 mlahirkn kita akan lakukan infus perangsang persalinan. Pertnyaan sya bhaya pa tdk sih dok obt perangsang persalinan itu dok? Soalnya sya agk sdkit tkut, n sya tdk mau smpe di oprasi secar

  2. Assalaamu’alaykum dokter.
    Mau tanya, apakah persalinan induksi bisa menyebabkan pendarahan?
    Soalnya saya melahirkan anak pertama dlu diinduksi oleh bidan, tapi pas bidan mau jahit ternyata blooding, dan akhirnya ditangani dokter spog utk dijahit ulang sampai harus dibius total.

    1. i duksi itu wajib dilakukan di rumah sakit karena banyak resikonya diantaranya perdarahan bahkan kalo tak teratasi bisa mati

Comments are closed.