Saya beberapa kali mendapatkan pasien ibu hamil dengan kondisi dimana pembuluh darah tali pusat cuman ada 2 yaitu 1 vena dan 1 arteri. Normalnya pembuluh darah tali pusat itu ada 3 yaitu 1 vena dan 2 arteri. Istilah kelainan pada kehamilan ini dikenal dengan sebutan single umbilical artery.
Tentunya hal ini hanya bisa diketahui dengan melakukan pengamatan USG dokter spesialis kandungan dan dokter kandungan akan memberikan informasi yang ibu hamil butuhkan. Kalo ibu hamil pernah dan rajin baca formulir hasil pemeriksaan USG yang saya berikan maka disitu akan tampak tulisan JUMLAH ARTERI UMBILICALIS DAN JUMLAH VENA UMBILICALIS.
Pemeriksaan jumlah pembuluh darah tali pusat ini merupakan bagian pemeriksaan rutin kehamilan di dokter kandungan. Itulah sebabnya setiap wanita hamil wajib control kehamilan ke dokter spesialis kandungan paling sedikit 4x selama hamil, syukur-syukur bila bisa lebih dari itu alias rutin sehingga dapat dilakukan pengamatan secara berkesinambungan sebab keakuratan pemeriksaan USG oleh dokter spesialis kandungan itu rata-rata keseluruhan mencapai sekitar 40% dan ini membutuhkan pemeriksaan berulang-ulang untuk memperoleh hasil yang optimal.
Kenapa kok dokter kandungan seringkali memeriksa tali pusat janin dalam Rahim ? karena kelainan tali pusat seringkali berkaitan dengan ketidaknormalan kondisi janin dalam Rahim. Pembuluh darah arteri tali pusat akan mengelilingi pembuluh darah vena tali pusat lalu setelah mencapai placenta akan memisahkan diri. Kok bisa ya tali pusat dengan 1 arteri saja ? ya bisa saja… namanya juga kuasa Tuhan. Secara ilmiah diduga penyebabnya adalah pertumbuhan salah satu arteri yang tadinya tumbuh normal lalu dalam perkembangan kehamilan ternyata arteri tersebut tidak mencapai sempurna alias atrofi atau atresia. Bisa juga bila dari awal sudah tak tumbuh sama sekali yang dikenal dengan sebutan agenesis artery. Secara USG jumlah pembuluh darah tali pusat ini lebih mudah dilihat pada kehamilan 20 minggu atau lebih, bila kelihatan dengan USG. Kalo USG jadul (alias 2D) ya mungkin masih bisa walopun dokter kandungannya matanya mesti berair karena perih ketika melihat gambarnya.
Apa sih fungsi pembuluh darah tali pusat bagi janin ? pembuluh darah vena berfungsi mengangkut darah yang mengandung oksigen dari ibu hamil ke dalam janin, sedangkan pembuluh darah arteri fungsinya untuk mengangkut darah yang miskin oksigen dari janin menuju ibunya. 75% ibu hamil yang menderita single umbilical artery janinnya akan normal-normal saja. Nah sisanya 25% janinnya menderita kelainan yang sifatnya biasa-biasa saja (ringan/ tak mengancam nyawa) atau sifatnya bisa bikin mati janin dalam kandungan. Dari hasil penelitian para ahli, bila ternyata yang tidak ada itu pembuluh darah artery sebelah kiri maka kemungkinan besar janinnya akan mengalami gangguan atau kelainan.
Pada janin-janin yang terdeteksi bahwa tali pusatnya cuman ada 2 pembuluh darah maka terdapat resiko-resiko kelainan sebagai berikut:
- Abnormalitas jantung (gangguan fungsi jantung atau gangguan fisik jantung).
- Gangguan system gerak janin misalnya bentuk tulang atau panjang tulang tak normal.
- Gangguan usus.
- Gangguan ginjal.
- Edwards syndrome (trisomy 18) yaitu terjadi pen-triple-an kromosom nomor 18 sehingga bayi lahir dengan berat badan kecil sejak dalam kandungan dan seringkali akan memiliki gangguan jantung.
- Kematian janin, bisa mendadak dalam Rahim bisa juga tidak.
- Janin baik-baik saja (75% kasus ini janinnya tak apa-apa).
Lalu apakah yang mesti dilakukan bila janin memiliki kelainan tali pusat seperti ini ? dokter kandungan akan merujuk ibu hamil ke RS Pendidikan dimana ibu hamil akan dilakukan pemeriksaan secara team dokter kandungan dengan menggunakan USG super canggih untuk mendeteksi adanya kemungkinan kelainan bawaan pada janin yang timbul bersamaan dgn kelainan tali pusat tersebut. Janin akan dilakukan pemeriksaan echocardiogram dimana jantung janin akan diperiksa secara mendetil oleh dokter kandungan yang mendalami ilmu USG perjantungan janin dalam Rahim. Nahhh… terbukti ilmu itu sangat luas sehingga gak mungkin manusia sepintar dokter kandungan sekalipun bisa menguasainya semua. kesimpulannya: dokter kandungan itu bodoh dan Hanya ALLAH SWT YANG MAHA PINTAR DAN MAHA BERKEHENDAK atas segala sesuatu di bumi dan di langit. Kadang-kadang aka nada pemeriksaan lanjutan bila dibutuhkan seperti mengambil contoh placenta janin (chorionic villus sampling) atau mengambil contoh cairan ketuban janin (amniocentesis).
Zaman dulu bahkan sampai hari ini sangat jarang deteksi tali pusat dilakukan karena mengingat sangat sulitnya melihat pembuluh darah tali pusat terutama bila janin masih sangat kecil atau teknologi USG sudah jadul. Kebanyakan diketahui setelah janin lahir. Seringkali kelainan tali pusat diketahui dari hasil deteksi pada janin-janin yang mengalami gangguan pertumbuhan dalam Rahim atau sering juga bila dokter kandungan hobbynya “oprek-oprek” Rahim dan janin saat USG. Ngerti oprek-oprek gak ? oprek-oprek itu tindakan dokter kandungan yang selalu berusaha melakukan pengamatan rutin akan hal tersebut selama proses USG kehamilan.
Oke deh… itu saja… saya cape banget nih… mau bobo-bob syantikkk duyuuu…