TULISAN 44. VAKSINASI/ IMUNISASI IBU HAMIL

Vaksinasi dapat melindungi ibu hamil dan janin dalam kandungannya dari serangan penyakit berbahaya tertentu. Setiap wanita hamil akan mengalami peristiwa bersama-sama dengan si janin mungil, apapun peristiwanya, mulai dari berbagi makanan, berbagi oksigen, berbagi minum, bahkan janin pun pipis dalam rahim ibunya… artinya ketika ibu hamil memperoleh vaksinasi maka secara tidak langsung dapat diartikan bahwa perlindungan terhadap ibu hamil juga berarti perlindungan terhadap janin dalam kandungannya. CDC (center for disease control of USA atau kalo di Indonesia mirip dengan depkes gitu lahhh ) memberikan rekomendasi pemberian vaksin whooping cough (pertusis) dan vaksinas influenza pada setiap kehamilan dan setiap bu ibu mil hamil di amerika serikat ta iye… kok jadi logat madura dokternya… jadi yut kiuttt lo hello ti kitty tak iye…

CDC amerika Serikat memberikan pedoman pemberian vaksin pada wanita meliputi sebelum hamil, saat hamil dan setelah hamil. Lengkap yaaa… kapan kita bisa semaju Amerika Serikat… BISA ! 1000 tahun lagi. Vaksinasi yang boleh diberikan pada wanita sebelum hamil antara lain vaksin cacar, vaksin gondong, dan vaksin rubella… semua disingkat menjadi vaksinasi MMR. Dah gak usah tanya lagi ke saya… β€œboleh gak dok vaksinasi MR ?”… bosen ngejawabnya… udah dijawab tapi kok ya bolak-bolak tanya wae… Kalo udah dapat vaksin MMR maka sebaiknya dalam 1-3 bulan ke depan wanita tersebut tidak boleh hamil dulu. Looo kok bisa ? karena vaksin-vaksin tersebut mengandung virus hidup yang telah dilemahkan untuk menimbulkan kekebalan pada tubuh wanita.

VAKSINASI YANG DILARANG PADA WANITA HAMIL adalah vaksinasi Cacar (chicken pox), vaksin MMR, dan vaksin shingles (cacar air), termasuk vaksin untuk anti kanker serviks/ anti kanker leher rahim.

Nah kalo vaksin pada wanita hamil, CDC merekomendasikan vaksinasi TT atau Tdap. Juga diperbolehkan pemberian vaksinasi influenza pada wanita hamil terutama bila sedang musim sakit flu tetapi menurut saya pribadi lebih baik vaksin-vaksin lain (kecuali TT atau Tdap) diberikan pada wanita sebelum hamil saja. Oh iya… saya pun ikut vaksinasi influenza untuk mencegah penyakit flu yang dapat mengganggu aktivitas saya menolong ibu hamil… taulahhhh… kan dokter kandungan itu jam kerjanya seenaknya, tak kenal waktu, sehingga rentan untuk terkena infeksi karena kecapean dan stress…

Semua vaksinasi aman bagi ibu menyusui sehingga bagi ibu yang pasca melahirkan boleh ikut vaksin apapun juga, gak usah kuatir. Tapi ya tetap saja… namanya obat mesti ada resiko alergi walopun kecil kemungkinannya… gak mau resiko ya gak usah berobat, gak mau resiko ya gak usah hamil, gak mau resiko ya gak usah suntik vaksin… hidup anda milik anda sendiri…

Batuk rejan atau whooping cough atau pertusis merupakan penyakit batuk yang sangat berbahaya bagi manusia, dapat menyebabkan kematian. Bahkan bayi baru lahirpun rentan untuk terkena batuk rejan ini. Sangat sulit bagi orang awam untuk mengetahui apakah bayinya terkena batuk rejan atau tidak, hal ini disebabkan tidak semua whooping cough disertai dengan gejala batuk… tau-tau sesak nafas dan wajahnya berubah menjadi biru… makanya kalo punya bayi ada masalah segera saja dibawa ke dokter anak… jangan pernah merasa lelah atau malas untuk membawa bayi kita ke dokter anak… gak usah banyak alasan apapun… wanita indonesia adalah wanita mandiri dan hebat… bisa berangkat ataupun bekerja tanpa bantuan siapapun…

Kalo ibu hamil memperoleh suntik vaksin Tdap maka sudah termasuk vaksin untuk pertusis sekalian kok… sehingga tubuh ibu hamil menjadi kebal terhadap penyakit tetanus, difteri, dan pertusis serta janin dalam kandunganya pun akan terlindungi pula dan saat bayi lahir akan memiliki kekebalan bawaan dari ibunya sampai dengan masa imunisasi bayi selanjutnya.

Perubahan sistem kekebalan ibu hamil, termasuk perubahan sistem pernafasan dan jantung pada wanita hamil sedikit banyak akan menmpatkan wanita hamil menjadi rentan terhadap berbagai infeksi terutama infeksi virus misalnya virus influenza. Bahkan disinyalir penyakit flu dapat menyebabkan masalah pada kehamilan yaitu ketuban pecah ataupun lahir premature. Saya sering seringkali dicurhatin pasien dengan flu saat hamil… ya kalo gak pernah vaksin flu maka obatnya cuman minum madu dan istirahat… bila gak membaik maka segera ke dokter penyakit dalam. Oh iya vaksin flu itu hanya berlaku untuk 1 tahun sehingga harus diperbaharui setiap tahun.

Ada lagi vaksin yang boleh diberikan pada wanita hamil yang beresiko atau berdasarkan kebutuhan wanita hamil tersebut misalnya vaksin hepatitis B dan vaksin meningitis (meningococcus). Jadi misalnya wanita hamil rentan terkena penyakit virus hepatitis maka sebaiknya diberikan vaksin hepatitis, atau misalnya wanita hamil mau bepergian ke negara-negara yang rentan menularkan penyakit meningitis maka boleh disuntik vaksin meningitis terlebih dahulu sebelum bepergian, minimal 1 bulan sebelum keberangkatan ke luar negeri. Ibu dapat berdiskusi masalah vaksin yang ibu butuhkan pada wanita hamil ke dokter kandungan ataupun dokter penyakit dalam.

Memang sih vaksin wajib pada ibu hamil adalah Tdap atau tetanus toxoid. Bahkan berbagai rekomendasi terkait vaksinasi tersebut dikeluarkan oleh lembaga-lembaga kesehatan dunia. Saya lampirkan dalam bahasa aslinya sebagai berikut:

Tetanus toxoids appear safe during pregnancy and are administered in many countries of the world to prevent neonatal tetanus. It is recommended by the American Congress of Obstetrics and Gynecologists(ACOG) the following schedule for pregnant women to receive Tdap vaccine

  1. Schedule if never immunized: three doses in 0, 4, and 6–12 months
  2. Schedule if unknown immunization: at least two doses** in the late second or third trimester. The National Business Group on Health (NBGH) states an analysis of pregnant women who received at least two doses had 98% effectiveness of the tetanus vaccine(NBGH, 2011).
  3. Not administered in pregnancy: a dose in postpartum period
  4. One of the doses during pregnancy should be the Tdap** (ACOG, 2012).

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG),Committee Opinion (2012). Update on immunization and pregnancy: tetanus, diphtheria, and pertussis vaccination. 521(119), 690–1.

Oke deh… cukup sekian ya…

One thought on “TULISAN 44. VAKSINASI/ IMUNISASI IBU HAMIL”

  1. Siang, Dokter Cucuk. Saya Julita, wanita 33 thn, Solo. Saya berminat vaksin MMR, apakah ada referensi di Solo? rencana ingin hamil anak pertama di Agustus 2018. Terima kasih dan sukses selalu πŸ™‚

Comments are closed.