
Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan telpon dari bidan bahwa ada pasiennya yang terkena rubella… iseng-iseng periksa laboratorium ternyata hasilnya rubella positif. Apa sih rubella itu ? rubella itu penyakit virus yang dikenal dengan sebutan campak jerman. Bagaikan petirrr menggelegarrrr…. gunung bergemuruhhhh… jantung dag dig derrrr… hal tersebut memang sangat menakutkan bagi wanita hamil manapun bahkan dokter kandungannya pun sudah merasa hopeless gitchuu loohh. Tetapi ibu-ibu hamil kiuttters gak usah kuatir, dont worry… be happy… saya mau mendongeng hal-hal yang berkaitan dengan rubella ini bagi ibu-ibu hamil kiuttters sehingga memperoleh pengetahuan seputar rubella.
Pada suatu hari… di negeri dongeng… karena kita tidak tau apakah hal ini bisa dilakukan di era BPJS…
Setiap wanita sebaiknya melakukan skrinning sebelum hamil untuk mengetahui imunitasnya terhadap infeksi rubella. Kalo di amerika serikat, infeksi rubella sudah sangat sulit ditemukan karena program vaksinasi MMR di amerika serikat sudah sedemikian suksesnya… coba bandingkan dengan negara kita… terdapat banyak kelompok masyarakat yang anti vaksinasi dengan berbagai dalil-dalil untuk mempengaruhi masyarakat supaya gak mau untuk vaksinasi… akibatnya sekarang banyak kita temui penyakit yg dulunya gak ada/ sangat sulit ditemukan (di era jaman presiden soeharto penyakit tersebut musnah, di era jaman sekarang penyakit tersebut muncul lagi).
Bila wanita ternyata belum memiliki imunitas terhadap penyakit rubella maka bila wanita tersebut terkena penyakit rubella saat awal-awal kehamilan maka dapat berakibat fatal bagi kehamilannya. Dampaknya antara lain keguguran, kalo tidak keguguran maka akan melahirkan janin dengan banyak kelainan kongenital (cacat) dan perkembangan yang terganggu (idiot, gak pinterrr, sulit bicara, dll). Congenital rubella syndrome merupakan sebutan bagi bayi-bayi yang lahir yang terinfeksi rubella sejak dalam kandungan dengan berbagai pola gejala penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut.
Jadi baiknya gimana donk ? dulu sudah pernah saya tulis tentang pre-marital skrinning, tetapi mesti gak ada yang mau baca… ya sudah… bingung sendiri tooo. Sebaiknya bagi ibu-ibu yang sudah kadung hamil duluan dan belum pernah vaksinasi MMR maka disarankan untuk periksa imunitasnya… bilang saja ke dokter kandungan ibu dan bilang bahwa minta periksa TORCH untuk skrinning rubella… tapi itu mahal banget dan gak dicover oleh BPJS… dan gak ada RS swasta yang menyediakannya, biasanya diperiksa di laboratorium ternama. Itu looo lab-lab yang sering diperiksa sendiri oleh para wanita yang dikenal dengan TORCH. Oh iya hampir lupa… campak jerman berbeda dengan campak biasa… kalo campak jerman itu rubella maka campak biasa itu rubeolla. Kalo kebal terhadap rubella belum tentu kebal terhadap rubeolla, demikian pula sebaliknya. Makanya anak-anak kita mesti diikutkan vaksinasi campak yang sering diadakan di puskesmas.
Dokter cucuk yang kiuttt, saya pernah vaksinasi campak dan juga pernah vaksinasi MMR saat masih sekolah dulu, tapi waktu saya test kok saya tidak imun terhadap penyakit tersebut ya ? hal ini bisa saja terjadi karena tidak semua wanita yang disuntik vaksinasi timbul reaksi atau respon kekebalan tubuhnya. Hal inilah yang mendorong para ahli untuk menyarankan bila memungkinkan untuk periksa ulang kekebalan tubuh wanita terhadap penyakit-penyakit tersebut.
Apakah tanda-tanda gejala terkena penyakit rubella ? penyakit ini merupakan penyakit dadakan (penyakit akut) yang disebabkan oleh virus rubella dan gejalanya tidak khas artinya mirip dengan penyakit yang lain sehingga sulit didiagnosis rubella bila tidak dibantu dengan pemeriksaan laboratorium. Bahkan seringkali gejalanya tidak terlalu dirasakan oleh para wanita hamil.
Bila wanita hamil mengalami gejala-gejala rubella maka penyakit tersebut baru nongol aslinya pada saat 12-23 hari setelah tertular penyakit tersebut. Gejalanya antara lain demam, lesu, sakit kepala, pembengkakan kelenjar, nyeri sendi, bengkak sendi, mata memerah, pilek, dll… gejalan ini muncul 5 hari sebelum keluarnya bercak-bercak merah-merah di kulit. Munculnya mula-mula di wajah dulu kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Bercak-bercak ini akan hilang dalam beberapa hari, tetapi rasa nyeri dan bengkak di sendi baru hilang dalam beberapa minggu ke depan. Munculnya merah-merah di kulit menunjukkan bahwa wanita hamil tersebut sedang dalam posisi mudah menularkan ke wanita lainnya. Jadi sebaiknya wanita yang merasa terkena rubella jangan datang ke praktek poli atau praktek pribadi ketika sedang banyak wanita hamil lainnya supaya gak nularin ke wanita hamil lainnya. Mesti menghubungi rs dan janjian mau datang jam berapa sehingga gak ketemu ibu hamil yang lain. Saya jadi inget dulu ada wanita hamil yang sedang sakit cacar lalu datang ke poli saya di RS Izza dan akhirnya ibu hamil tersebut saya umpetin di UGD di kamar paling pojok supaya gak nularin ibu hamil lainnya.
Kalo ibu hamil belum pernah vaksinasi atau belum pernah test TORCH maka disarankan untuk cek laborat Rubella Specific Antibody. Kemungkinan nanti ibu hamil akan ditest beberapa kali untuk melihat perubahan antibody bila dari hasil pemeriksaan didapatkan kecurigaan telah terinfeksi).
Bila wanita hamil sudah dinyatakan kebal terhadap rubella dan ternyata  terekspos dengan orang yang sakit rubella maka kemungkinan ibu hamil tersebut terinfeksi rubella menjadi sangat kecil. Bisa sih tetapi tidak parah dan insya Allah tidak berbahaya bagi janin dalam kandungan.
Bila ibu hamil terinfeksi rubella saat kehamilan awal maka ibu hamil mesti diskusi dengan dokter kandungan apakah sebaiknya kehamilan ibu digagalkan atau dilanjutkan mengingat resiko infeksi yang fatal. Dokter kandungan ibu akan merujuk ibu hamil ke dokter kandungan khusus yang menangani infeksi rubella seperti poli anggrek bagian fetomaternal di RS Hassan Sadikin. Kok menakutkan ya ? karena belum diketahui apakah pengobatan yang efektif terhadap penyakit rubella dan belum diketahui bagaimana cara mencegah timbulnya penyakit rubella bila wanita hamil terekspos dengan orang-orang yang sakit rubella.
Bila dari hasil diskusi dengan dokter kandungan yang khusus menangani rubella ternyata wanita hamil memutuskan dan memilih untuk melanjutkan kehamilannya maka dokter kandungan akan memberikan suntikan khusus yaitu imunoglobulin sesegera mungkin dengan harapan mengurangi resiko cacat janin (tetapi tidak dijamin berhasil) dan perlu diingat bahwa suntikan tersebut tidak dapat mencegah terjadinya infeksi rubella pada janin dalam kandungan.
Lalu apakah yang harus dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi resiko terkena rubella ? sayangnya ibu hamil tidak boleh vaksinasi rubella ketika sedang hamil. Tidak boleh vaksinasi MMR ketika sedang hamil. Bila ibu hamil tidak kebal terhadap rubella maka sebaiknya bersikap lebih hati-hati lagi dalam bergaul dengan sesama terutama mereka-mereka yang diketahui menderita rubella atau pernah ketemuan dengan penderita rubella.
- Pastikan anak-anak di rumah kita sudah mendapatkan imunisasi rubella.
- Jangan dekat-dekat dengan orang-orang yang dicurigai terkena rubella… gampangnya jangan dekat-dekat orang sakit.
- Gak usah bercengkrama dengan tetangga kalo sedang ada infeksi rubella di sekitar tempat tinggal ibu hamil.
- Setelah melahirkan harus segera melakukan vaksinasi MMR, menyusui tidak terpengaruh bila ibu melakukan vaksinasi MMR.
- Kalo belum hamil dan ingin vaksinasi MMR maka setelah vaksinasi wanita tidak boleh hamil dalam waktu 1 bulan ke depan… kalo saya lebih senang dalam 3 bulan ke depan.
Infeksi rubella bisa bikin keguguran, lahir premature, atau lahir mati tergantung tingkat keparahan yang ditimbulkan akibat infeksi rubella. Resiko paling tinggi dialami oleh ibu hamil pada kehamilan muda, semakin muda umur kehamilan saat terinfeksi maka akan semakin parah dampaknya pada janin dalam kandungan. Pada umur kehamilan ibu hamil sekitar 12 minggu pertama maka kemungkinan janinnya terkena congenital rubella syndrome (CSR) adalah sekitar 85-90%, bila terinfeksinya pada umur kehamilan 13-20 minggu maka kemungkinan terkena CSR sekitar 50%, dan bila umur kehamilan diatas 20 minggu maka kemungkinan terkena CSR makin kecil lagi sehingga kemungkinan cacat janin akan makin kecil… bukan berarti pasti gak cacat, tetapi resiko cacatnya kecil… artinya terdapat peluang janin tidak cacat.
Cacat yang disebabkan rubella itu bermacam-macam dan tidak khas, tetapi ada beberapa cacat yang sering ditimbulkan akibat infeksi rubella antara lain ketulian, kebutaan, gangguan jantung, gangguan syaraf dan gangguan kecerdasan/ idiot.
Assalamu’alaykum dok, sudah hampir 8 bulan ini saya positiv rubella, 6 bulan yg lalu saya sempet hamil dan betul karna rubella masih positiv akhirnya janin tidak berkembang.. setelah di kuret sama di beri acyclovir selama bbrapa bulan dan rutin setiap bulan test darah.. tapi sampai sekarang masih positiv dok hasil test darah rubella nya.. Selama ini juga saya tidak ada gejala2 rubella seperti demam, ruam merah dll..
Kira-kira kenapa ya, dok? Atau ada saran masukan ttg rubella saya
Terimakasih dok