TULISAN 42. SAAT USG TAMPAK BAYIKU TERLILIT TALI PUSAT

Assalamu’alaikum dokter cucuk yang hobby makan-makan… kenalkan dok… nama saya Sarah/ 29 tahun… saya pengen berbagi pengalaman nih dok… pada saat saya hamil anak ke 2, saya memeriksakan diri ke dokter kandungan secara rutin dan teratur sesuai petunjuk yang diberikan oleh dokter kandungan saya. Ketika kehamilan saya memasuki usia 38 minggu, dokter kandungan saya merencanakan untuk melakukan induksi persalinan (dirangsang) karena saat itu jumlah air ketuban sudah berkurang. Waktu itu saya masih pikir-pikir sambil menunggu kedatangan orang tua saya dari Sumatera. Nah… 1 minggu kemudian dengan diantarkan oleh orang tua dan suami saya, saya siap untuk menjalani induksi persalinan.

Waktu itu saya dilakukan pemeriksaan USG ulang di poliklinik untuk mengetahui kondisi kehamilan saya sebelum menjalani induksi/ rangsangan persalinan. Tetapi… pemeriksaan itu membuat kami sekeluarga sedih luar biasa, isak tangis saya dan bunda saya memecah keheningan ruang praktek dokter… saya terlambat datang dok… kelamaan berpikir di rumah… dari hasil pemeriksaan USG dokter kandungan saya didapatkan bahwa detak jantung janin saya berhenti alias janin saya meninggal dalam kandungan. Kondisi saat meninggal berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan ketuban yang makin sedikit dan terdapat lilitan usus di leher janin saya. Akhir kata saya tetap menjalani proses induksi persalinan untuk mengeluarkan mayat janin saya. Kesalahan saya dok, saya tidak memperhatikan bahwa gerakan bayi saya makin berkurang akibat ketuban yang berkurang. Tapi dok… kalo saya dengar-dengar dari teman-teman saya arisan katanya kemungkinan bayi saya itu mati karena kelilit usus di lehernya.

Yang ingin saya tanyakan apakah kelilit usus itu bisa bikin janin mati dalam kandungan ? Sebab kata dokter kandungan saya kemungkinan kematian janin disebabkan oleh ketuban yang makin sedikit. Setelah kejadian itu dok, saya makin rajin periksa ke dokter kandungan dan saya betul-betul perhatikan gerakan janin saya, bila saya rasakan berkurang maka saya langsung ke dokter kandungan.

Wooowww… ibu Sarah ini panjang banget ceritanya. Tapi menarik ya… ada lilitan usus di leher janin ibu. Sebetulnya itu bukan usus bu… tetapi tali pusat. Usus itu ada di dalam perut ibu dan di dalam perut janin. Okelah… saya bahas sedikit tentang lilitan tali pusat… oh iya… pesan saya buat ibu sarah… ikutin saja dokter kandungan ibu karena mesti sudah berusaha dan memutuskan yang terbaik bagi ibu Sarah.

Lilitan tali pusat atau istilah sunda dikenal dengan Nuchal Cord atau dalam bahasa gaulnya anak metal Cord Around The Neck (CAN) terjadi bila tali pusat itu mengelilingi leher janin 360 derajat. Hal ini merupakan hal yang sudah biasa terjadi, bahkan dari hasil penelitian di dapatkan kemungkinan terjadi lilitan tali pusat pada janin dalam kandungan itu sebesar 12% pada umur kehamilan 24-26 minggu dan mencapai 37% pada umur kehamilan 27-40 minggu. Kalo gak percaya maka ibu-ibu hamil boleh deh baca di penilitiannya langsung, nih saya kasih yang versi bahasa sunda ya… Clapp JF, Stepanchak W, Hashimoto K, Ehrenberg H, Lopez B. The natural history of antenatal nuchal cords. Am J Obstet Gynecol. 2003;189:488–493. doi: 10.1067/S0002-9378(03)00371-5.

Kenapa kok dikatakan termasuk kejadian biasa selama kehamilan ? ya karena banyak kehamilan yang mengalami hal tersebut dan dari hasil penelitian ternyata sebagian besar kasus lilitan tali pusat tidak berbahaya bagi janin dalam kandungan, tidak berhubungan dengan kematian janin ataupun penyakit janin baik sebelum lahir ataupun saat akan lahir. Jelas sebagian besar, gak mungkin 100% aman karena kehidupan manusia ini bukan sesuatu yang bersifat PASTI tetapi sesuatu yang bersifat KEMUNGKINAN. Pada beberapa janin, lilitan tali pusat dapat berdampak serius bila lilitannya erat di leher. Beberapa ahli menyatakan bahwa pada lilitan tali pusat yang erat di leher dapat menimbulkan gangguan sistem pernafasan, sistem jantung, dan sistem syaraf (sistem cardio-respiratory-neurological) janin dalam kandungan sehingga dikenal dengan istilah tCAN (tigth Cord Around The Neck Syndrome).  Dulu pernah dilakukan penelitian seputar lilitan tali pusat pada janin dan didapatkan hasil bahwa lilitan tali pusat dapat mempengaruhi hasil akhir persalinan artinya dapat mempengaruhi/ mengganggu proses perjalanan persalinan dan memberikan dampak buruk jangka panjang bayi kelak dikemudian hari. Tapi…. penelitian ini hanya dalam skala kecil sehingga tidak dapat dijadikan pedoman pasti. Buktinya adalah pada kasus-kasus dimana janin lahir mati dan ditemukan lilitan tali pusat dileher, kemudian dilakukan otopsi pada janin dan ternyata pada janin yang mati tersebut TIDAK DIDAPATKAN KELAINAN LEHER akibat lilitan tali pusat yang dapat menyebabkan kematian janin. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perdebatan ilmiah diantara pada dokter ahli di dunia apakah lilitan tali pusat di leher janin dalam kandungan merupakan penyebab kematian janin atau bukan.

Terdapat perbedaan yang mendasar pada bayi yang lahir tanpa kelilit tali pusat tapi  mengalami asphyxia (sesak nafas) dengan bayi lahir mengalami asphyxia akibat lilitan tali pusat di leher, walopun sebenarnya ya mirip-mirip juga sih gejalanya. Para ahli kedokteran di dunia memiliki keyakinan yang sama bahwa kelainan pada tali pusat dapat menyebabkan gangguan pernafasan pada janin. Ya tentu saja karena kan semua lewat tali pusat, makanan, oksigen, kekebalan, dan lain-lain. Gejala-gejala yang timbul akibat tCAN dapat terjadi pada kondisi janin yang normal ataupun janin yang jelek… bahasa kedokterannya yang APGAR SCORE baik ataupun yang jelek. Apa sih yang perlu diketahui oleh ibu-ibu hamil tentang bahaya tCAN itu ?. seperti diketahui bahwa lilitan tali pusat dapat menyebabkan gangguan aliran darah vena tali pusat yaitu tersumbat, sedangkan pada saat yang bersamaan pembuluh darah arteri tali pusat terus memompa darah dari badan janin ke arah aliran darah ibu. Akibatnya pasokan darah dari ibu yang dialirkan ke janin melalui pembuluh darah vena tali pusat terhambat akibat lilitan tali pusat yang pada gilirannya akan mengosongkan darah pada tubuh janin… istilah gampangnya janinnya kekurangan darah akibat di pompa terus keluar tapi gak ada yang masuk. Pembuluh darah vena itu mengandung oksigen dari ibu masuk ke janin, oleh janin kemudian dikirim lagi keluar ke ibu setelah diisap oksigennya supaya dapat pasokan darah kaya oksigen yang baru.

Ngerti gak sih ??? kalo gak ngerti maka minum susu dulu biar pinterrr kayak suami. Suami itu pinterrr karena rajin minum susu, waktu bayi dan sampai udah jadi bapak-bapak juga tetap rajin minum susu.

Nah kalo janin kekurangan darah maka terjadi yang disebut dengan hipovolemia, dan karena juga kekurangan oksigen maka terjadi yang namanya acidosis yaitu darah janin menjadi asam. Lalu akibatnya apa donk ? ya sudah jelas akibatnya janin menjadi anemia dan gangguan pernafasan. Bahkan pada tingkatan yang berat janin dapat mengalami bintik-bintik merah di wajah, leher, dada, dan selaput putih bola mata. Pokoknya mirip orang gantung diri gitchuuu… ya namanya juga tercekik tooo lehernya. Kalo janinnya berhasil lahir hidup maka akan mengalami letoy dan untuk sementara waktu dapat mengalami kesulitan menelan. Bahkan tidak jarang juga mengalami gangguan otak yang nantinya bakalan bikin gangguan komplikasi di kemudian hari.

Sebetulnya lilitan tali pusat itu terjadi hampir pada 30% kelahiran normal sehingga bila terjadi kematian janin akibat lilitan tali pusat maka mesti terdapat gangguan aliran darah dan oksigen pada saat terjadinya lilitan. Pada bayi-bayi yang lahir dengan berat badan normal dan mengalami gangguan tumbuh kembang seperti lumpuh ataupun cerebral palsy mungkin saja terdapat gangguan aliran darah tali pusat selama dalam kandungan. Hal ini diduga dari hasil penelitian pada kambing dimana pada saat terjadi pembuntuan tali pusat kambing ternyata terjadi penurunan kadar oksigen dan keasaman darah serta peningkatan kadar CO2 darah kambing yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam proses pembentukan/ perusakan protein di otak kambing. Nah atas dasar itulah diduga terdapat mekanisme yang sama antara kambing dan manusia.

Tapi… omong-omong saya jadi bertanya-tanya nih… manusia kan bukan kambing… dan kambing juga bukan manusia… manusia bukan kodok dan kodok juga bukan manusia… kecebong bukan manusia dan manusia bukan kecebong… lalu kenapa ada manusia dijulukin dengan sebutan kecebong ? mulai saat ini marilah kita tobat bersama dan kembali ke jalan yang benar… kembalilah menjadi manusia… aaamiiin.

Ada seorang yang sangat ahli, namanya professor Parast. Professor Parast meneliti bagaimana lilitan tali pusat yang bisa bikin janin K.O dalam rahim. Professor Parast menetapkan suatu istilah yang dikenal dengan HISTOLOGIC CRITERIA untuk mengamati kelainan tali pusat pada janin-janin yang lahir mati padahal selama USG baik-baik saja dan terdapat lilitan tali pusat. Ternyata bila didalam tali pusatnya dan di placentanya ada pembuntuan/ trombosis serta di bayinya sendiri juga terdapat thrombosis vasculopathy (pembuluh darah yang buntu) maka yang begini ini yang bisa bikin K.O janin dalam kandungan. Tapi pembuntuan tersebut hanya bisa diamati saat diperiksa di laboratorium mikroskop… gak bisa dilihat dengan USG. Kalo ibu-ibu hamil kiuttters mau baca sendiri yang versi bahasa sunda maka dapat dibuka link ini deh… Parast MM, Crum CP, Boyd TK. Placental histologic criteria for umbilical blood flow restriction in unexplained stillbirth. Human Pathology. 2008;39:948–953. doi: 10.1016/j.humpath.2007.10.032.

Dalam hal lilitan tali pusat ini, saya ingin membawa ibu-ibu hamil kiuttters masuk dalam arena ilmiah dimana terdapat perdebatan seru dikalangan para dokter-dokter professor di dunia. Di kalangan para ahli kandungan dunia, lilitan tali pusat adalah suatu peristiwa yang sudah jamak dilihat sehari-hari. Lilitan tali pusat seringkali menjadi kambing hitam bila dalam proses kehamilan ataupun persalinan, sering dianggap sebagai penyebab atas terjadi gawat janin (janin sesak nafas) ataupun kematian janin. Padahal bukti-bukti nyata aktual tajam terpercaya bahwa lilitan tali pusat ternyata masih dalam perdebatan dan kontroversi sampe sekarang.

Jadi, apakah benar lilitan tali pusat dapat mempengaruhi hasil luaran janin saat persalinan dan menimbulkan efek buruk pada bayi kelak dikemudian hari ? Para dokter anak ahli bayi mesti sering melihat kasus-kasus bayi baru lahir yang disertai dengan lilitan tali pusat. Bayi-bayi tersebut nampak pucat, kekurangan cairan (hipovolemia), dan sebagian besar membutuhkan pertolongan resusitasi. Resusitasi itu pertolongan yang super cepat dan diawasi juga super ketat, biasanya setelah dilakukan resusitasi bayi dirawat di NICU (ruang rawat intensive untuk bayi-bayi bermasalah atau berpotensi bermasalah). Bayi-bayi yang mengalami lilitan tali pusat ternyata memang ada yang mengalami penurunan keasaman darah (artinya darahnya makin asam) dan anemia (kekurangan zat darah merah). Seringkali mengalami sulit bernafas saat lahir, atau merintih, atau seperti sesak. Dan seperti yang sudah saya sampaikan di atas bahwa di bagian wajah, bola mata , leher dan dada bagian atas nampak ada bintik-bintik perdarahan di bawah kulit. Yaaa tapi ini yang ngerti ya cuman dokter anak, orang awam ya gak tau. Bayi yang lahir juga letoy, sulit nelan, lemas, dll. Di duga… masih di duga… bahwa bayi-bayi yang lahirnya letoy gini mungkin akan mengalami gangguan syaraf kepala kemudian hari… tetapi bila dilakukan test EEG (electro-encephalography) atau test kenormalan otak maka ternyata normal-normal saja. Nahhh inilah misteriusnya lilitan tali pusat itu. Banyak teori tapi teorinya saling bertentangan.

Lebih dari 30% wanita hamil mesti mengalami lilitan tali pusat pada leher bayinya dan sebagian besar ternyata tidak menimbulkan masalah apapun pada bayinya. Walopun lilitan tali pusat sebagian besar tidak bermasalah, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa adanya lilitan tali pusat pada leher bayi berkaitan dengan penurunan detak jantung janin, gerakan janin berkurang, penurunan keasaman darah janin (makin asam), anemia bayi baru lahir, bahkan dapat menyebabkan meninggalnya janin dalam kandungan.

Ketika sedang hamil, lilitan tali pusat kadang-kadang dapat dilihat melalui USG, kalo pas di USG ternyata nampak lilitan, kalo aliran darah tali pusat lancar, dan bila nampak lilitan tali pusat tidak ada tindakan khusus yang perlu diambil oleh dokter kandungan. Rasanya saya pengen bertanya juga ya… apakah secara pemeriksaan USG bisa dibedakan ya antara lilitan tali pusat yang erat dan yang longgar ? Menurut professor Larson didapatkan kemungkinan lilitan tali pusat itu sebesar 6% sampai kehamilan 20 minggu dan lebih dari 30% sampai kehamilan usia 42 minggu.

Efek yang paling sering ditemui akibat lilitan tali pusat antara lain penurunan detak jantung janin saat proses persalinan dan perubahan sikap janin dan atau gerakan janin selama proses kehamilan berlangsung. Lilitan tali pusat itu tidak harus di leher, bisa di bagian tubuh manapun, dan penyebabnya ya ulah janin itu sendiri yang sengaja main-main dalam kandungan ibunya terus akhirnya kejerat tali pusatnya sendiri. Namanya juga janin dalam kandungan, lucu dan menggemaskan, dan belum ngerti bahayanya kalo sampai kejerat tali pusat. Kadang janin bisa ngelepasin sendiri, kadang ya tidak bisa. Yaaa… janin itu memang lucu menggemaskan seperti dokter cucuk kiuttt hello kitty.

Lilitan tali pusat sangat jarang menyebabkan kematian janin dan tidak ada tindakan khusus yang harus dilakukan oleh dokter kandungan bila didapatkan lilitan tali pusat saat periksa USG, terutama bila umur kehamilan masih premature. Kebanyakan pada kasus lilitan tali pusat itu bila usia hamilnya sudah cukup bulan maka dokter kandungan akan melakukan induksi persalinan… bila pasiennya mau. Tetapi hal ini juga masih dalam perdebatan karena ya itu tadi yaitu kebanyakan tali pusat tidak bermasalah bagi janin dalam kandungan. Professor Larson juga pernah mengemukakan bahwa kalo lilitan tali pusatnya main banyak maka dapat mengakibatkan berat badan janin rendah, detak jantung janin menurun, ketuban hijau, dan peningkatan tindakan operasi sesar. Yang jelas bila selama proses persalinan, apapun kasusnya, mau ada lilitan tali pusat ataupun tidak, didapatkan janinnya bermasalah maka memang ujung-ujungnya ya operasi sesar donk demi menyelamatkan janin dalam kandungan. Kalo ibuibu hamil kiuttters ingin kenalan langsung dengan oom Larson maka boleh baca deh tulisannya, mumpung oom Larson bisa bahasa sunda Larson, J.D., Rayburn, W.F., Harlan, V.L.(1997). Nuchal cord entanglement and gestational age. Am J Perinatol. 14(9): 555-557.

Terus kesimpulannya apa ? kalo bagi saya pribadi ya saya serahkan saja pada pasien karena kan sudah terbukti bahwa lilitan tali pusat itu sebagian besar tidak berbahaya dan itu akibat ulah janin dalam kandungan. Silakan berpikir bijaksana… hidup itu ada resiko, gak mau resiko ya jangan hamil.