PLACENTA PREVIA DALAM KEHAMILAN
Placenta previa atau yang dikenal dengan bahasa padangnya adalah ari-ari menutup jalan lahir atau ari-ari dibawah merupakan komplikasi kehamilan yang lazim ditemui pada ibu hamil. Bila ibu hamil dinyatakan mengalami placenta previa oleh dokter kandungan itu berarti posisi placenta atau ari-ari ibu hamil letaknya tidak normal yaitu bisa dibagian bawah rahim, sebelah pintu lahiran atau nutupin pintu lahiran pada rahim. Fungsi placenta adalah untuk memberikan nutrisi pada bayi dalam kandungan ibu melalui tali pusat.
Placenta previa dapat menyebabkan timbulnya perdarahan terutama pada kehamilan lanjut bahkan terkadang para dokter terpaksa harus segera melahirkan bayinya demi menyelamatkan ibu hamil bila dinilai perdarahan yang timbul dapat membahayakan nyawa ibu hamil akibat perdarahan hebat atau akibat kondisi ibu hamil yang buruk walopun umur kehamilan masih prematur. Para dokter demi menyelamatkan nyawa ibu hamil hampir selalu (hampir 100% ) melakukan operasi sesar bila terjadi perdarahan pada placenta previa.
Terdapat beberapa jenis placenta previa. Antara lain:
1. Placenta previa totalis (placenta menutup jalan lahir)
2. Placenta previa marginalis (placenta berada ditepi jalan lahir)
3. Placenta previa letak rendah (tidak nutup jalan lahir tapi letaknya mepet ke pintu lahiran biasanya sekitar 2 cm dari pintu lahiran).
Lokasi menempelnya placenta dalam rahim diketahui dengan pemeriksaan USG pada umur kehamilan 16 minggu sampai 20 minggu. Bila terdeteksi adanya gangguan letak placenta maka akan dilakukan pemeriksaan ulangan untuk mengevaluasi letak placenta pada kehamilan yang lebih tua, biasanya pada umur kehamilan 28 minggu.
APA YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH IBU HAMIL BILA TERDEKTEKSI KENA PLACENTA PREVIA ?
Semua tergantung dari umur kehamilan ibu saat dilakukan USG deteksi tersebut. Bila masih hamil muda ya no problemo, biarin saja, tapi tetap berdoa semoga placentanya “dapat geser” ke atas. Kalo udah geser ke atas maka ibu hamil sudah tidak mengalami placenta previa lagi. Sebetulnya placenta itu tidak bisa bergeser atau dipindah ke atas tetapi seiring dengan pembesaran rahim akibat pertambahan usia kehamilan maka placenta mengikuti pembesaran rahim tersebut sehingga seolah-olah placenta bisa pindah. Kan placenta itu nempel di rahim, kalo rahim makin besar maka rahim makin ke atas sehingga placenta juga terposisi makin ke atas.
Gimana kalo ternyata placenta previa terdeteksi pada kehamilan trimester 2 ? Waduuuuhhhh terpaksa deh ibu hamil mesti makin rajin periksa ke dokter kandungan untuk dilakukan evaluasi USG untuk menilai letak placentanya pada kehamilan yang makin tua. Tapi perlu diingat ya bila terjadi perdarahan maka harus segera ke dokter kandungan bahkan kalo perlu segera ke UGD Rumah Sakit, jangan ke dukun pijat/ sinshe/ guru kung fu/ guru silat dan lain-lain. Ini harus segera diperiksa ada apa sih dengan kehamilan saya ? nanti para dokter di UGD akan memeriksa apakah ini perdarahan akibat placenta previa atau bukan.
APA YANG TERJADI BILA TERNYATA HASIL EVALUASI DOKTER KANDUNGAN MENYATAKAN TETAP PLACENTA PREVIA ?
Kalo ternyata hasil pemeriksaan dokter pada kehamilan selanjutnya menyatakan bahwa tetap kena placenta previa maka ibu hamil sebaiknya jangan hubungan sex dulu dengan suami, istirahat yang cukup bahkan harus lebih deh, lalu hindari aktivitas fisik berlebihan yang dapat merangsang terjadinya perdarahan. Bila lahiran maka harus dengan jalan operasi sesar. Pada placenta previa pada jalan lahir tertutup total oleh placenta sehingga bayi gak bisa lewat. Bahkan sekalipun placenta letaknya dipinggir pun seringkali harus dilakukan operasi sesar karena perdarahan dapat terjadi saat pembukaan pintu rahim karena terjadi robekan pembuluh darah.
Perdarahan pada placenta previa terjadi seringkali tanpa ada rasa nyeri sebelumnya, tau-tau pas bangun tidur…. loooo…. kok ada darah banyak. Atau juga bisa didahului dgn mules pada perut. Kalo ini terjadi maka ibu hamil harus segera ke UGD rumah sakit dan dokter biasanya akan merawat-inapkan ibu hamil.
Bila umur kehamilan ibu sudah mendekati hamil tua maka ibu hamil akan segera dilakukan operasi sesar. Bila masih hamil prematur maka bisa jadi kehamilan ibu dilanjutkan/ dipertahankan sepanjang perdarahan berhenti, tapi bila perdarahan masih berlanjut terpaksa deh mesti lahir premature demi menyelamatkan sang ibu hamil krn perdarahan yang tidak berhenti dapat mengganggu kesehatan bayi juga. Kadang-kadang bila kondisinya masih memungkinkan maka ibu hamil akan disuntik obat untuk membantu fungsi pernafasan bayi bila terpaksa harus lahir prematur. Tapi ingat hal tersebut tidak ada jaminan 100% karena manusia bisanya cuman ikhtiar, Tuhan yang nentukan segalanya.
Kalo pada perawatan ternyata perdarahan berhenti maka kehamilan akan dipertahankan setua mungkin dengan catatan kondisi ibu stabil dan kondisi janin baik. Kalo semua baik dan stabil maka pasien boleh pulang ke rumah. Harus diingat bahwa perdarahan pada placenta previa dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi, jadi walopun sudah pulang ke rumah ibu hamil dan keluarganya harus tetap waspada. Bila terjadi perdarahan ulang harus segera ke UGD Rumah Sakit.
Bila kondisi ibu hamil dan bayi dalam kandungannya stabil dan baik maka kehamilan akan diakhiri pada usia 37 minggu bila memungkinkan. Tapi pengalaman pribadi saya jarang yang bisa mencapai umur kehamilan 37 minggu, rata-rata sekitar 34 minggu saja (prematur).
APA SAJA SIH KOMPLIKASI YANG DAPAT TERJADI PADA PLACENTA PREVIA ?
Ibu hamil yang menderita placenta previa seringkali mengalami perdarahan baik saat hamil maupun saat melahirkan. Seringkali sampai harus di transfusi darah. Ibu hamil dengan placenta previa walopun dilakukan pertolongan dengan operasi sesar, tetap saja memiliki resiko perdarahan saat operasi karena placenta previa dapat nempel erat bahkan tidak mau dilepas dari rahim. Ada juga yang mudah dilepas dari rahim tetapi tempat bekas nempelnya menimbulkan perdarahan terus. Tidak jarang hal ini terpaksa harus dilakukan operasi angkat rahim.
Dokter kandungan akan memberikan obat-obatan untuk menimbulkan kontraksi rahim setelah bayi dilahirkan dengan cara operasi sesar. Hal ini bertujuan untuk membantu memghentikan perdarahan. Tetapi pada kasus placenta previa terkadang hal ini tidak efektif atau tidak dapat membantu karena pada placenta previa, letak placenta itu nempelnya pada bagian bawah rahim dimana di daerah tersebut kontraksinya kurang baik sehingga meskipun diberikan obat untuk kontraksi rahim belum tentu perdarahannya berhenti.
Bila terpaksa lahir premature maka bayi juga belum aman dari resiko/ komplikasi walopun sudah diberikan obat-obatan. Komplikasi pada bayi prematur antara lain sulit bernafas dan berat badan lahir yang rendah.
SIAPA SIH IBU HAMIL YANG BERESIKO TERKENA PLACENTA PREVIA ?
Sebagian besar ibu hamil yang terkena placenta previa ternyata tidak memiliki faktor resiko apapun. Tetapi bila hamil mengalami beberapa hal berikut, diduga dapat meningkatkan resiko terkena placenta previa, antara lain:
1. Pernah placenta previa pada kehamilan sebelumnya.
2. Pernah operasi sesar.
3. Hamil kembar.
4. Pernah operasi daerah rahim bagian dalam.
5. Merokok aktif (ibu hamil merokok) ataupun pasif (suami merokok).
6. Pengguna obat-obatan terlarang.
7. Kehamilan yang berulang kali (hamil bolak-balik, melahirkan bolak-balik).
8. Usia ibu hamil lebih dari 35 tahun.
Yang penting sekarang, sedekah saja begitu dinyatakan tes hamilnya Positif. Niatin bahwa sedekah ini untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dan aman baik bagi ibu hamil maupun bayinya. Lakukan tiap hari. Siapin kaleng dirumah dan diisi gopek tiap hari dalam kaleng tersebut. 1 bulan kan cuman Rp 15.000,-. Ntar suami kasih ke tukang somay, tukang sapu, atau siapa saja deh yang dianggap miskin, boleh juga ke masjid. Khusus hari sabtu minggu tetap sedekah ya, jangan libur… yang libur cuman kerja saja…
Semoga bermanfaat.
Dr. Cucuk Santoso, SpOG
GROUP FB: IBU HAMIL KIUTTT HELLO KITTY