KB


Mari kita tingkatkan kesadaran akan perencanaan keluarga, kesehatan reproduksi dan seksual serta ikut serta aktif dalam berkontrasepsi.

Saat ini gaung keluarga berencana sudah tidak sekencang masa orde baru. Ledakan penduduk yang menggerogoti hasil pembangunan semakin mengancam. Sudah tidak susah lagi menemui keluarga dengan jumlah anak lebih dari 3.

Dewasa ini banyak metode KB yang ditawarkan. Mulai dari hormonal, mekanik maupun teknik. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.

Fakta bahwa 9% dari pasangan usia subur di Indonesia tidak ber-kontrasepsi, sehingga dapat menimbulkan kehamilan yang tidak diharapkan.

Usia ideal untuk mempunyai anak adalah 20-35 tahun. Artinya … jangan hamil dulu untuk wanita kurang dari 20 tahun, dan juga stop hamil lagi untuk wanita di atas 35 tahun.

Untuk yang berusia ideal 20-35 th, punya anak 2 saja dan atur jarak kelahirannya.

Kontrasepsi berasal dari kata kontra = tidak, konsepsi = pembuahan. Jadi kontrasepsi artinya mencegah terjadinya pembuahan / kehamilan baik sementara maupun permanen.

Tujuan dari kontrasepsi adalah mencegah jangan sampai hamil. Untuk itu di bawah ini disajikan tabel efektifitas relatif beberapa metoda KB dengan skala penilaian Pearl Index.

Yang dimaksud dengan Pearl Index adalah jumlah dari total 100 peserta KB yang gagal dengan memakai 1 metoda kontrasespi dalam kurun waktu 1 tahun.

Pearl Index ini sangat relatif, diantaranya dipengaruhi oleh kondisi akseptor KB maupun “kebenaran” cara pakai alat KB-nya itu sendiri.

 

Pearl Index KB Hormonal

 

KB PI
Pil Kombinasi 0,1
Pil Progesteron 2
Suntik 1 bulan 1
Suntik 3 bulan 1,1
Susuk 1

 

Pearl Index KB Mekanik

 

KB PI
Spiral 1-5
Kondom 10
Spermatisida 20

 

Pearl Index KB Teknik

 

KB PI
Senggama Terputus 17
KB Kalender 23

 

Pearl Index tanpa Kontrasepsi: 80