Ketika kehamilan menginjak usia 39 minggu, kondisi ibu telah diambang ‘pertempuran’. Perasaan cemas, antara keinginan melihat bayinya dengan cepat dan ketakutan akan proses kelahiran itu sendiri. Pada masa ini, ibu sering mengalami:
Panas di sekitar perut (heartburn), merasa se-perti sakit lambung, karena ruang yang semakin menyempit akibat bertambahnya bobot dan ukuran janin Keinginan untuk sering buang air kecil karena desakan janin ke atas dan ke samping secara terus menerus, sementara kemampuan kandung kemih untuk menampung cairan semakin berkurang.Ibu akan semakin menjadi cepat lelah dan gerakan janin sering mengganggu waktu istirahat, gehingga ibu menjadi kurang nyenyak tidur. Ketika kehamilan memasuki masa kelahiran, biasanya kandungan sering mengalami kontraks; yang sangat mirip dengan tanda awal ibu akar melahirkan. Kontraksi ini membuat perut terasa kencang di bagian tertentu. Jika datangnya tidak teratur, di bagian yang berpindah-pindah, dan akan hilang sendiri jika ibu beristirahat seienak (berbaring atau duduk dengan posisi selonior) atau dengan membelai lembut bagian yang sakit, maka kontraksi itu bukan merupakan tanda awal kelahiran. Kontraksi ini hanyalah kontraksi palsu yang sering disebut dengan Braxton Hicks.’ Namun masa kelahiran semakin nyata jika kontraksi yang sesungguhnya terjadi dan diser-tai dengan adanya bercak darah segar disertai dengan lendir yang jernih dari kemaluan. Kontrak-si merupakan gerakan alamiah dari rahim yang mengerut dan mengendur sehingga janin memo-sisikan dirinya sedemikian rupa sehingga janin dalam posisi siap lahir di dalam rongga panggul. Kontraksi akan menyebabkan rasa sakit yang datangnya dari bagian atas rahim dekat saluran telur kemudian Menyebar ke seluruh bagian Rahim hingga ke mulut Rahim/serviks.
Untuk Lebih jelasnya, perlu dipaparkan beberapa perbedaan Antara kontraksi palsu dan kontraksi asli, yaitu sebagai berikut:
KONTRAKSI PALSU | KONTRAKSI ASLI |
Datang secara tidak teratur terjadi pada bagaian perut yang berbeda-beda | Datangnya teratur. Teriadi secara simetris, mulai dari bagian atas dekat saluran telur lalu menyebar ke seluruh rahim. |
Datangnya dalam waktu yang tidak lama | Awalnya, Kontraksi dating hanya sebentar namun kemudian bertambah lama. |
Akan hilang jika ibu beristirahat | Akan Terum Berlangsung walaupun ibu melakukan istirahat. |
Kontraksi akan semakin lemah | Awalnya terasa ringan, kemudian akan bertambah kuat dan nyeri. |
Kontraksi akan datang terus-menerus don meningkat kekuatannya merupakan awal proses kelahiran dimulai. Pada kelahiran anak pertama. biasanya waktu untuk proses kelahiran akan semakin panjang, bisa sampai seharian penuh. Jika telah ada bercak darah, dan kontraksi sudah berdurasi 15 menit sekali, barulah ke rumah sakit/ klinik bersalin. Karena jika kontraksi datang sudah dalam keadaan rutin, tapi jaraknya masih I jam sekali, biasanya hal itu mulut rahim dalam posisi bukaan I, sehingga masih harus menunggu beriam-jam lamanya hingga waktu kelahiran tiba. Biasanya pula pihak klinik/rumah sakit akan menyuruh kita pulang dan kembali ketika kontraksi dalam keadaar beriarak dekat (15 menit sekali).
Ketika kontraksi semakin dekat, 15 menit sekali, barulah mendatangi rumah sakit/klinik bersalin, jangan lupa membawa tas yang berisi pakaian kita dan bayi yang telah dipersiapkan sebelumnya.Biasanya perawat/bidan akan meminta ibu untuk mandi dan BAB/BAK, berganti pakaian atas dengan baju berkancing depan, dan jarit sebagai bawahannya. Ibu masih diminta untuk berjalan-ialan di dalam kamar bersalin. Sesekali perawat/ bidan akan memeriksa posisi pembukaan mulut rahim, dengan memasukkan jarinya ke kemaluan ibu. Pemeriksaan in sering kali membuat ibu hamil kurang nyaman.
Kontraksi yang merupakan tanda ibu akan segera melahirkan akan meningkat keadaannya, baik dari segi waktu maupun kekuatannya. Pada awalnya kontraksi akan datang sekitar 1 jam sekali dengan intensitas rasa sakit yang ringan (selama 40-60 detik), Rasa awalnya hanya nyeri biasa seperti ketika datang bulan. Selanjutnya jeda kontraksi akan lebih pendek menjadi 5 menit sekali dan 2 menit sekali Semakin berjarak dekat, kekuatan rasa sakit pun bertambah (selama 60-90 detik), yaiu, rasa nyeri yang menjalar hingga ke bagian bawan perut, dan bahkan hingga pada bagian punggung dan belakang pinggang. Pada saat ini ibu sudah tidak kuar berdiri. Biasanya perawat/bidan meminta ibu untuk berbaring. Posisi ini akan memudahkan pembukaan jalan lahir tahap berikutnya. Pada tahap ini, mintalah suami/perawat untuk memijit di sepanjang punggung, melingkari pinggang, serta perut.
Datangnya kontraksi bisa diketahui ibu. Ibaratnya seperti mendaki gunung, jadi ibu bisa merasakan ketika baru mulai mendaki, terus mendaki, yang akhirnya sampai ke puncak, berjalan turun, dan akhirnya sampai ke bawah. Begitulah kontraksi terjadi selama berkali-kali dengan intensitas yang akan bertambah baik kualitas maupun kuantitasnya. Ketika kontraksi akan sampai puncak, ibu bisa mengambil napas sambil tetap berzikir. Cara in terbukti bisa mengalihkan perhatian sehingga alkan mengurangi rasa sakit. Jaga hati dan pikiran untuk tetap minta perlindungan dan kemudahan dari Allah Swt.
Waktu yang pas untuk melahirkan adalah ilka pembulkaan mulut rahim telah genap 10. Mulut rahim bisa terbuka dengan adanya kontraksi tersebut. Pembukaan ini dihitung dengan satuan sentimeter (cm). Jika dokter/bidan menyatakan isudah bukaan 7, maka berarti mulut rahim telan nembuka selebar 7 cm. Karena diameter kepala janin bisa mencapai 9.5 cm, maka pembukaan haruslah mencapai 10. Ketika pembukaan hampir sempurna, kontraksi akan semakin menghebat, sehingga ibu sering kali tidak than dan merasa fase ini merupakan fase terberat. Fase ini diakhiri dengan rasa mulas seperti ingin buang air besar yang sangat menchebat. Terkadang ibu secara tidak sadar buang air besar. Ketika hal ini terjadi, ibu tidak usah merasa malu dan merasa bersalah. Tenaga kesehatan yang membantu persalinan sudah memahami hal ini dan sering mengalaminya. Tahap ini, ibu secara otomatis ingin mengejan. Walaupun demikian kuat keinginan ibu untuk mengejan, tunggulah aba-aba dari dokter/ bidang yang membantu persalinan.
Desakan kepala bayi pada daerah perineum (antara anus dan vagina) semakin kuat. Untuk menghindari perobekan yang tak beraturan, biasanya.Sebagian dokter menyayat/menggunting daerah ini (episiotomi). Ibu tidak per/u khawatir karena sayatan doker tidal a rana terasa karena. Kalah sakitnya dengan proses pembukaan jalan lahir itu sendiri.